Singapura. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 10 December 2023 13:09
Singapura: Singapura dan Papua Nugini menandatangani perjanjian implementasi kerja sama kredit karbon, yang akan membantu kedua negara mencapai tujuan iklim. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup Singapura Grace Fu dan Menteri Lingkungan Hidup, Konservasi dan Perubahan Iklim Papua Nugini Simo Kilepa di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP28) tahun 2023.
Hal ini terjadi setelah kedua negara menandatangani nota kesepahaman pada COP27 tahun lalu. Hal ini juga menandai perjanjian implementasi pertama bagi Singapura.
Perjanjian tersebut menetapkan kerangka kerja dan proses yang mengikat secara hukum untuk menghasilkan dan transfer kredit karbon internasional antara Singapura dan Papua Nugini.
“Kolaborasi ini akan memajukan ambisi iklim kedua negara dan membantu menyalurkan pendanaan untuk upaya mitigasi tambahan melalui proyek kredit karbon yang tidak mungkin dilakukan jika tidak dilakukan,” kata Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI), Kementerian Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup (MSE) dan Sekretariat Perubahan Iklim Nasional (NCCS) Singapura dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 10 Desember 2023.
Proyek kredit karbon yang disahkan berdasarkan perjanjian implementasi juga akan mendorong pembangunan berkelanjutan dan menghasilkan manfaat bagi masyarakat lokal, seperti penciptaan lapangan kerja, akses terhadap air bersih, peningkatan ketahanan energi, dan pengurangan pencemaran lingkungan.
“Ini akan membantu Papua Nugini menyesuaikan diri terhadap dampak perubahan iklim,” kata dia.