Ibadah Haji, Kebijakan Murur Cegah Banyak Korban Gelombang Panas

Ilustrasi ibadah haji. Foto: Istimewa

Ibadah Haji, Kebijakan Murur Cegah Banyak Korban Gelombang Panas

Media Indonesia • 18 June 2024 07:37

Jakarta: Sejumlah langkah antisipasi diterapkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), salah satunya murur. Langkah ini disebut berhasil menekan jumlah jemaah yang sakit atau pun angka kematian akibat serangan gelombang panas yang melanda kawasan Makkah dan sekitarnya selama prosesi puncak haji atau Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina).

"Alhamdulillah kalau dibandingkan tahun lalu jauh ya. Tahun ini lebih soft dan kalau kita lihat jemaah haji yang sakit juga tidak banyak, " ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro saat ditemui di Pos Medical Crisis Response (MCR) di Mina, Selasa, 18 Juni 2024.

Selain itu, kapasitas bed yang tersedia di pos kesehatan Mina juga tidak banyak terpakai. Dia menyebut dari 20 tempat tidur, hanya lima yang tidak terpakai.

"Jadi itu kan indikator bahwa Alhamdulillah masyarakat jemaah kita lebih sehat lah dibandingkan tahun sebelumnya," ungkap dia.

Baca: 

Pemerintah Terus Berupaya Tingkatkan Layanan Haji


Begitu juga jemaah yang meninggal akibat heatstroke, menurut Liliek, selama Armuzna hanya ada tiga orang. Dia menambahkan total jumlah jemaah yang meninggal hingga Senin, 17 Juni 2024, 136 orang selama proses haji.

"Mudah-mudahan penanganannya bisa lebih baik terus. Itu artinya kan indikator bahwa kita nanganin pasien-pasien heatstroke-nya lebih bagus," ujarnya.

(Heryadi)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)