Produsen Cip Taiwan TSPC Diperkirakan Raih Laba Bersih USD6,71 Miliar

Ilustrasi chip. Foto: Unsplash.

Produsen Cip Taiwan TSPC Diperkirakan Raih Laba Bersih USD6,71 Miliar

Arif Wicaksono • 16 April 2024 13:05

Taipei: Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, (TSPC) produsen dominan cip canggih yang digunakan dalam aplikasi kecerdasan buatan (AI) diperkirakan akan melaporkan kenaikan laba kuartal pertama sebesar lima persen.

Produsen cip kontrak terbesar di dunia, yang pelanggannya termasuk Apple dan Nvidia, mendapat manfaat dari lonjakan kecerdasan buatan membantunya mengatasi penurunan permintaan elektronik akibat pandemi.
 

baca juga:

Elon Musk Prediksi Kecerdasan Buatan Lampaui Manusia Terpintar pada 2026



Menurut LSEG Smart Estimate yang diambil dari 22 analis, TSMC akan melaporkan laba bersih sebesar USD6,71 miliar untuk kuartal yang berakhir 31 Maret 2024. Smart Estimates memberikan bobot lebih besar pada perkiraan dari analis yang lebih akurat secara konsisten.

TSMC pekan lalu melaporkan kenaikan pendapatan kuartal pertama sebesar 16,5 persen, mengalahkan ekspektasi pasar dan melampaui pedoman perusahaan.

Wakil Presiden Eastspring Investments Taiwan, yang mengelola aset klien di saham Taiwan, Eric Yao, mengatakan subsidi Pemerintah AS sebesar USD6,6 miliar untuk pabrik baru TSMC di Arizona merupakan pertanda baik bagi prospek TSMC dalam mempertahankan keunggulannya dalam teknologi proses canggih.

"TSMC kemungkinan akan terus memimpin dalam hal ini, dan Intel serta Samsung tidak akan memiliki banyak peluang untuk mengejar ketinggalan," kata dia, mengacu pada dua pesaing yang ingin menentang dominasi perusahaan sebagaimana dilansir Channel News Asia, Selasa, 16 April 2024.

Intel alami kerugian operasional

Intel bulan ini mengungkapkan kerugian operasional yang semakin besar pada bisnis pengerjaannya, sebuah pukulan bagi pembuat cip tersebut ketika mencoba mendapatkan kembali keunggulan teknologi yang hilang dalam beberapa tahun terakhir dari TSMC. Perusahaan juga mengumumkan pekan lalu mereka akan membangun pabrik ketiga di Arizona. Analis Fubon Securities memperkirakan TSMC akan merevisi prospek permintaan AI di tahun-tahun mendatang.

"TSMC sebelumnya mengindikasikan AI dapat menghasilkan pendapatan yang sangat besar pada 2026. Namun berdasarkan perhitungan kami, kami memperkirakan target tersebut dapat dicapai lebih awal pada 2025," tegas dia.

Perkembangan AI telah membantu menaikkan harga saham perusahaan paling berharga di Asia ini, dengan saham TSMC yang terdaftar di Taipei telah melonjak 36 persen sepanjang tahun ini ke rekor tertinggi dalam sejarah, dibandingkan dengan kenaikan 14 persen di pasar yang lebih luas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)