Manajer Investasi Kawakan Jim Simons Meninggal Dunia

Wall Street. Foto: Unsplash.

Manajer Investasi Kawakan Jim Simons Meninggal Dunia

Arif Wicaksono • 11 May 2024 15:37

New York: Manajer dana lindung nilai miliarder legendaris yang mendirikan Renaissance Technologies Jim Simons meninggal pada usia 86 tahun pada Jumat, 10 Mei 2024.
 

baca juga: 

Wall Street Menguat, DJIA Hampir Tembus 4000

Dikutip dari Business Insider, Sabtu, 11 Mei 2024, Jim Simons orang terkaya ke-49 di dunia memiliki kekayaan bersih USD31,8 miliar, menurut Indeks Miliarder Bloomberg.

Sebelum menggemparkan Wall Street, Simons berkarir sebagai ahli matematika pemenang penghargaan dan pemecah kode untuk Badan Keamanan Nasional.

Karyanya dalam pengenalan pola dan topologi nantinya akan membantu membentuk landasan teori string dalam mekanika kuantum.

Simons mendirikan Renaissance Technologies, sebuah hedge fund yang mengkhususkan diri pada model kuantitatif pada 1978.

Selama lebih dari empat dekade, Renaissance telah menjadi salah satu dana lindung nilai paling sukses dalam sejarah, dengan tingkat pengembalian tahunan sebesar 66 persen selama periode 30 tahun.

Kepemilikan dana terbesarnya saat ini mencakup investasi di Uber, Nvidia, Meta, Amazon, Tesla, dan Novo Nordisk.

Dalam buku Gregory Zuckerman "The Man Who Solved the Market," Simons mengatakan dia mulai berinvestasi setelah bosan dengan dunia akademis.

pendekatan mencari tren baru

Simons menggunakan analisis pengenalan pola yang sama yang mendorong karir akademisnya untuk menjelajahi data keuangan untuk mencari tren.

Pendekatan algoritmik Simons membuahkan hasil dengan keuntungan besar. Dia juga menggunakan kekayaannya yang sangat besar untuk digunakan sebagai seorang dermawan yang produktif, mendirikan Simons Foundation bersama istrinya, Marilyn, untuk mempromosikan sains dan matematika, dan menyumbangkan miliaran dolar.

Simons juga mendirikan Math for America, sebuah organisasi nirlaba yang mendukung pendidikan STEM di sekolah menengah, dan telah menyumbangkan jutaan dolar ke universitas terkemuka, termasuk almamaternya, Massachusetts Institute of Technology dan University of California, Berkeley.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)