Heru Klaim Pembangunan TPA di Pulau Bisa Atasi Masalah Sampah hingga 100 Tahun

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Dok. Humas DKI

Heru Klaim Pembangunan TPA di Pulau Bisa Atasi Masalah Sampah hingga 100 Tahun

Farhan Zhuhri • 17 May 2024 15:24

Jakarta: Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan idenya terkait pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) atau pulau sampah. Dia mengeklaim persoalan sampah akan bisa teratasi hingga 100 tahun ke depan bila program ini bisa berjalan.

Heru menyampaikan program ini sudah dilakukan beberapa negara. Seperti Singapura, Korea Selatan, dan Maladewa, yang menerapkan TPA di pulau khusus tengah laut.

"Kita tinggal contoh itu. Inikan untuk keberlangsungan 50 tahun, 100 tahun Jakarta, sekarang sampah saja sudah naik terus kan 7.800 ton, semakin naik, penduduk juga semakin naik," ujar Heru di Jakarta, Jumat, 17 Mei 2024.

Dia mengatakan TPA atau pulau sampah ini bukan hanya untuk Jakarta. Tempat pembuangan sampah ini bisa dipakai wilayah penyangga, seperti Bekasi, Tangerang dan lainnya.

"Jadi, sekali lagi, nanti (kalau) pulau itu terbentuk, jadi pulau itu pembuangan sampah akhir, pemikiran saya bukan untuk DKI Jakarta, bisa untuk sekitar pesisir," ujar Heru.
 

Baca Juga: Legislator Desak Pembangunan RDF di Jakarta Tepat Waktu

Sebelumnya, pengampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta, Muhammad Aminullah, mempertanyakan rencana pembuatan pulau. Pasalnya, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) justru berencana menghentikan pembangunan TPA.

Hal yang perlu menjadi fokus pemprov DKI, kata Anca, mengatasi produksi dan pengurangan sampah dari sumber, seperti pemilahan jenis sampah yang beragam.

"Mau dibuat TPA? KLHK saja berencana menghentikan pembuatan TPA baru, Jakarta malah mau buat. Logika pembuatan pulau ini sama dengan program incinerator dan RDF Plant, menghilangkan sampah secepat-cepatnya tapi tidak mengatasi produksi dan pengurangan sampah dari sumber. Masalahnya kan jumlah sampah Jakarta banyak, sudah banyak tidak terpilah dan sulit dikelola. Seharusnya itu dulu fokusnya, mengurangi sampah dari sumber dan pemilahannya," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)