Kekeringan Ekstrem, 45 Ribu Warga Maros Sulsel Alami Krisis Air Bersih

Distribusi air bersih di Kabupaten Maros, Sulsel. (MGN/Achmad Fachmi)

Kekeringan Ekstrem, 45 Ribu Warga Maros Sulsel Alami Krisis Air Bersih

10 October 2024 08:41

Maros: Bencana Kekeringan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, kian meluas hingga 9 kecamatan. Akibatnya, lebih ari 45 ribu warga terdampak krisis air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros, Towadeng, memerinci 9 kecamatan tersebut yakni Bontoa, Lau, Maros Baru, Marusu, Mandai, Taralili, Simbang, Turikale, dan Bantimurung.

"Kekeringan di Maros semakin meluas yang awalnya hanya 4 kecamatan menjadi 7 kecamatan dan sekarang sudah 9 kecamatan," ucap Towadeng, Kamis, 10 Oktober 2024.

Menurut Towadeng, kecamatan terparah mengalami kekeringan dan krisis air bersih berada di Kecamatan Bontoa. Hampir seluruh wilayah di kecamatan tersebut terdampak kekeringan.
 

Baca juga: Binjai Sumut Dilanda Banjir usai Hujan dengan Intensitas Tinggi

Ia mengatakan, saat ini BPBD telah menetapkan status darurat kekeringan. Penyaluran bantuan air bersih sempat terhenti akibat kehabisan anggaran tahunan sebesar Rp30 juta. Selain itu kendaraan operasional penyaluran air bersih juga terbatas hanya 2 unit.

"BPBD Maros telah menyalurkan air bersih sebanyak 200 unit. Kami juha berusaha mencairkan biaya tak terduga (BTT) senilai Rp100 juta," terangnya. 

Towadeng pun berharap Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dapat memberikan bantuan armada untuk Kabupaten Maros. Pasalnya, problem krisis air bersih dampak musim kemarau terjadi setiap tahun dan belum menemukan solusi. (MGN/Achmad Fachmi)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)