Ilustrasi dolar AS. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 23 October 2024 09:00
New York: Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar Selasa waktu setempat (Rabu WIB), mengalami kenaikan.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai USD terhadap sekeranjang enam mata uang, mengalami kenaikan moderat di tengah aksi ambil untung setelah reli berkelanjutan. Ekuitas AS melemah sementara imbal hasil Treasury dan USD terus menguat.
Mengutip
FX Street, Rabu, 23 Oktober 2024, indeks
dolar naik 0,12 persen menjadi 104,08, setelah mencapai 104,10, tertinggi sejak 2 Agustus. Indeks naik sekitar 3,3 persen pada bulan ini, dengan laju bulan terkuatnya sejak April 2022.
Memang, perkiraan pertumbuhan terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF) diperkirakan akan menguntungkan ekonomi AS, berkontribusi terhadap tren berkelanjutan dari kinerja ekonomi AS yang lebih unggul dibandingkan negara-negara lain dan mendukung dolar AS, yang dapat memicu sikap lebih hati-hati di antara pejabat Federal Reserve (Fed).
Saat ini, pasar bertaruh pada peluang tinggi terjadinya dua kali pemangkasan suku bunga Fed sebesar 25 bps pada 2024, tetapi semuanya akan bergantung pada data yang masuk.
(Ilustrasi dolar AS. Foto: MI)
Ringkasan harian pergerakan pasar
Prakiraan pertumbuhan terbaru IMF diperkirakan menunjukkan ekonomi AS masih melampaui sebagian besar ekonomi utama lainnya, menopang imbal hasil Treasury yang lebih tinggi dan kekuatan dolar AS.
Imbal hasil Treasury yang lebih tinggi menarik aliran masuk modal asing, memberikan dukungan lebih lanjut terhadap dolar AS. Sementara itu, pasar ekuitas anjlok karena aksi ambil untung yang meluas setelah reli kuat pada 2021.
Di sisi lain, kekhawatiran
geopolitik atas konflik Ukraina-Rusia dan ketegangan di Timur Tengah menambah lingkungan penghindaran risiko ini. Tema divergensi tetap hidup dan kuat dengan ekonomi AS yang terus mengungguli sebagian besar ekonomi utama lainnya.