Penasihat Nasional AS Jake Sullivan melakukan kunjungan ke Beijing, Tiongkok. (X/@JakeSullivan46)
Marcheilla Ariesta • 29 August 2024 15:59
Beijing: Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengangkat pentingnya stabilitas di Selat Taiwan dan Laut China Selatan dalam kunjungannya ke Beijing, Tiongkok. Bertemu dengan mitranya, ia berharap lebih banyak perundingan militer langsung antara kedua negara.
Sullivan tiba di Beijing pada Selasa lalu dan menjadi penasihat nasional AS pertama yang mengunjungi Tiongkok sejak delapan tahun lalu. Di Beijing, ia akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi dan pejabat tinggi lainnya.
Kunjungan tersebut dilakukan saat Tiongkok terlibat dalam pertikaian keamanan dengan sekutu AS, Jepang dan Filipina.
Pada Kamis pagi, Sullivan bertemu dengan kepala militer senior Tiongkok Zhang Youxia di markas besar Komisi Militer Pusat di Beijing.
"Jarang sekali kita memiliki kesempatan untuk bertukar pikiran seperti ini," kata Sullivan kepada Zhang dalam sambutan pembukaannya, dikutip dari AFP, Kamis, 29 Agustus 2024.
"Mengingat keadaan dunia dan kebutuhan kita untuk mengelola hubungan AS-Tiongkok secara bertanggung jawab, saya pikir ini adalah pertemuan yang sangat penting."
Zhang, pada gilirannya, berterima kasih kepada Sullivan atas kunjungannya dan mengatakan pertemuan itu "menunjukkan nilai yang diberikan pemerintah AS pada keamanan militer".
Kedua pejabat itu juga sepakat untuk mengadakan panggilan telepon antara komandan teater kedua belah pihak "dalam waktu dekat", sebuah pernyataan dari Gedung Putih menambahkan.
Sullivan mengangkat pentingnya "stabilitas" di Selat Taiwan dan "kebebasan navigasi" di Laut China Selatan, tempat Beijing dan Manila telah bentrok dalam beberapa bulan terakhir.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya akan dukungan Tiongkok untuk pangkalan industri pertahanan Rusia. Ini menggemakan klaim lama AS yang telah ditolak Beijing.
"Sullivan mengangkat perlunya menghindari salah perhitungan dan eskalasi di dunia maya, dan upaya yang sedang berlangsung untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan di Gaza", kata Gedung Putih.
Pada hari Rabu, Sullivan dan Wang membahas rencana bagi para pemimpin mereka untuk berbicara dalam beberapa minggu mendatang - dan berselisih mengenai pendekatan Negeri Tirai Bambu yang semakin tegas di wilayah maritim yang disengketakan.
"Sullivan menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk membela sekutu Indo-Pasifiknya," kata Gedung Putih.
"Ia juga menyatakan kekhawatiran tentang tindakan destabilisasi (Tiongkok) terhadap operasi maritim Filipina yang sah di Laut China Selatan yang disengketakan," lanjut pernyataan itu.
Media pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa Wang mengeluarkan peringatannya sendiri kepada Washington.
"Amerika Serikat tidak boleh menggunakan perjanjian bilateral sebagai alasan untuk melemahkan kedaulatan dan integritas teritorial Tiongkok, dan tidak boleh mendukung atau memaafkan tindakan pelanggaran Filipina," pungkas Wang kepada Sullivan.
Baca juga: Kapal Perang AS Melintas Selat Taiwan, Tiongkok Anggap ‘Sensasi Publik’