Transaksi Digital Masih Terkendala Infrastruktur

Ilustrasi QRIS. Foto: Dokumen Bank Indonesia

Transaksi Digital Masih Terkendala Infrastruktur

Budi Ernanto • 24 July 2024 18:01

Jakarta: Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) mencatat 60 persen anggotanya sudah beralih menggunakan transaksi digital. Sebanyak 40 persen diantaranya telah menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran utama.
 
Ketua Umum HIPPI Erik Hidayat menyampaikan, masih ada 40 persen yang belum sepenuhnya beralih karena berbagai kendala. Di antaranya, karena keterbatasan infrastruktur dan literasi digital.
 
"Ini didominasi UMKM terutama di daerah," ujar Erik dilansir Media Indonesia, Rabu, 24 Juli 2024.
 
Erik melihat langkah digitalisasi transaksi itu baik dan sangat memudahkan. Karena efisien dan justru bisa memudahkan para pelaku usaha maupun pembeli. Namun, tantangannya ada pada infrastruktur teknologi, ketersediaan dan kualitas jaringan internet yang belum merata di seluruh Indonesia.
 
"Kemudian literasi digital, masih rendahnya pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi digital. Lalu, kekhawatiran akan keamanan data pribadi dan transaksi digital," ungkap Erik.
 
Baca juga: 

Transaksi QRIS Melejit, Pengguna Capai 50,5 Juta

Transaksi digital berdampak positif

Di sisi lain, menurut Erik, transaksi digital memiliki dampak positif di antaranya transaksi menjadi lebih mudah dan cepat. Lalu, pencatatan transaksi lebih transparan dan terstruktur, serta mengurangi biaya operasional seperti biaya kertas dan transportasi.
 
"Selain itu, juga memudahkan akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau," ucap Erik.
 
Hanya saja, transaksi digital juga memiliki sisi negatif, yang bisa membuat ketergantungan sehingga akan menimbulkan masalah jika terjadi gangguan teknis. Dampak negatif lainnya, yakni risiko kebocoran data dan penipuan digital.
 
"Ditambah masyarakat yang belum melek digital atau tidak memiliki akses ke teknologi bisa tertinggal," imbuh Erik.
 
Untuk mengatasi persoalan itu, pemerintah diharapkan dapat memperluas dan meningkatkan kualitas infrastruktur internet di seluruh Indonesia dan meningkatkan literasi digital melalui edukasi dan pelatihan yang luas bagi masyarakat dan pelaku usaha.
 
HIPPI juga memberikan catatan untuk perbaikan penggunaan QRIS yakni memperluas lebih banyak sektor dan wilayah.
 
Mempermudah proses pendaftaran dan penggunaan QRIS bagi pelaku usaha, serta dibarengi dengan melakukan kampanye edukasi secara berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap QRIS. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)