Boikot Perjalanan Tiongkok Picu Kerugian Besar di Sektor Pariwisata Jepang

Turis asal Tiongkok berkontribusi besar terhadap sektor pariwisata Jepang. (Anadolu Agency)

Boikot Perjalanan Tiongkok Picu Kerugian Besar di Sektor Pariwisata Jepang

Willy Haryono • 19 November 2025 17:04

Tokyo: Boikot perjalanan yang diterapkan Tiongkok terhadap Jepang memicu krisis ekonomi yang signifikan. Operator tur melaporkan hingga 80 persen pembatalan pesanan, sementara potensi kerugian bagi sektor pariwisata diperkirakan mencapai 2,2 triliun yen atau sekitar Rp 216 triliun.

East Japan International Travel Service, salah satu operator tur yang banyak melayani wisatawan asal Tiongkok, mengaku mengalami kerugian besar hanya dalam beberapa hari sejak Beijing mengeluarkan peringatan perjalanan pada 14 November 2025.

“Jika ini berlangsung satu atau dua bulan, kami bisa mengatasinya. Tapi jika situasi terus memburuk, dampaknya jelas akan sangat besar bagi bisnis kami,” ujar Wakil Presiden perusahaan, Yu Jinxin, dikutip dari The Straits Times, Rabu, 19 November 2025.

Sektor pariwisata yang menyumbang sekitar 7 persen PDB Jepang kini menghadapi tekanan berat. Wisatawan asal Tiongkok daratan dan Hong Kong selama ini berkontribusi terhadap seperlima total kedatangan internasional ke Jepang.

Dampak nyata pada industri pariwisata

Gelombang pembatalan massal terjadi di berbagai lini industri. Lebih dari 10 maskapai Tiongkok menawarkan pengembalian dana penuh untuk rute ke Jepang hingga 31 Desember, dengan estimasi 500.000 tiket telah dibatalkan. Saham perusahaan-perusahaan yang terkait sektor pariwisata ikut merosot sejak imbauan boikot dikeluarkan.

Krisis ini dipicu oleh pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengenai Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai provokasi. Tiongkok menuntut pencabutan pernyataan itu, namun Tokyo bersikeras bahwa posisi tersebut sesuai kebijakan resmi pemerintah, menandakan tidak ada jalan cepat menuju de-eskalasi.

Ketegangan semakin meningkat dengan penundaan pemutaran film-film Jepang di China serta meningkatnya kehati-hatian selebriti Jepang yang memiliki basis penggemar besar di negara tersebut.

Eskalasi diplomatik dan dampak jangka panjang

Pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan keamanan bagi warganya di Tiongkok pada 17 November, meminta mereka meningkatkan kewaspadaan dan menghindari kerumunan. Beberapa selebriti Jepang turut berusaha meredakan ketegangan. “Tiongkok bagi saya seperti tanah air kedua... saya akan selalu mendukung Satu Tiongkok,” tulis penyanyi Maria melalui akun Weibo.

Menurut analis dari Nomura Research Institute, boikot berkepanjangan dapat menimbulkan kerugian tahunan hingga 2,2 triliun yen. Yu Jinxin mengakui bahwa meski industri pariwisata Jepang pernah melewati ketegangan bilateral, seperti sengketa pulau pada 2012, situasi kali ini berpotensi lebih merusak karena ketidakpastian durasinya.

Tanpa tanda-tanda perbaikan hubungan diplomatik, pelaku industri pariwisata Jepang kini bersiap menghadapi tekanan jangka panjang. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Baca juga:  Tiongkok Tangguhkan Penayangan Film Jepang di Tengah Ketegangan Diplomatik

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)