Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir. Foto: Dok/MI
Siti Yona Hukmana • 21 November 2025 13:20
Jakarta: Pemerintah mengirimkan 996 atlet dari 48 cabang olahraga (cabor) untuk bertanding di ajang Sea Games ke-33 Tahun 2025 di Thailand pada 9-20 Desember 2025. Pertandingan nanti akan menjadi bahan evaluasi untuk mendorong roadmap atau peta jalan menuju Olimpiade 2028.
"Artinya evaluasi yang kita lakukan untuk Sea Games tahun ini juga akan menjadi sasaran antara untuk Asean Games dan dan Sea Games ke depannya," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir di Gedung Kemenpora, Jakarta, Jumat, 21 November 2025.
Karena itu, Erick berharap para atlet bisa benar-benar serius dalam memperjuangkan martabat bangsa. Terkhusus, meminta seluruh cabor yang berpartisipasi bisa memberikan kontribusi medali.
Erick menyebut Kemenpora mengagetkan bisa membawa pulang 80 medali emas. Dengan demikian, Indonesia bisa masuk rangking 3. Kemenpora dipastikan serius mendukung kegiatan-kegiatan olahraga. Seperti dalam pengiriman 996 atlet ini menggelontorkan anggaran Rp66 miliar, dari yang awalnya Rp10 miliar.
"Jadi, jangan nanti di kemudian hari Kalau ada cabor-cabor yang tidak sesuai dengan target-targetnya, kita ada sistem promosi degagrasi. Promosi degagrasi artinya kalau cabor-cabor tidak tepat sasaran silakan nanti masuk ke mandiri," ujar mantan Menteri BUMN itu.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan fokus 17 cabang olahraga strategis yang telah diarahkan Presiden Prabowo Subianto. Yakni nantinya juga ada promosi degagrasi di Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Dengan harapan semuanya bisa sama-sama serius membangun olahraga di Tanah Air.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir (kedua dari kiri), Ketua KONI Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman (kiri), Chef de Mession (CdM) SEA Games Thailand 2025 Bayu Priawan Djokosoetono (kedua dari kanan), dan Sekjen NOC Indonesia Wijaya Noeradi. Foto: Metro TV/Siti Yona Hukmana
Lebih lanjut, Erick menyebut Indonsia rangking empat dalam pengiriman jumlah atlet. Rangking yaitu Thailand selaku tuan rumah dengan mengirimkan hampir 1.800 atlet, Filipina hampir 1.200 atlet, dan Malaysia 1.100 atlet.
Meski Indonesia hanya mengirim 996 atlet, dipastikan mereka bukan atlet coba-coba. Erick juga memastikan tidak memandang umur dalam mengirim atlet. Sebab, banyak atlet muda saat ini lebih berprestasi dibanding atlet senior.
Di samping itu, Erick memastikan tidak ada atlet dan pelatih titipan. Sebab, fokus pemerintah adalah target tercapai dengan pendanaan seefisien mungkin.
"Jadi saya berharap dukungan dari KONI, dari KOI, dari seluruh cabor dan tentu beban berat dari kita semua termasuk Chief de Mission dan saya kita sama-sama untuk melaksanakan tugas yang diemban oleh negara atas instruksi Pak Presiden," pungkas Erick.