Ilustrasi berkas Jeffrey Epstein. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 19 November 2025 07:24
Washington: Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat Amerika Serikat (AS) telah memberikan dukungan besar untuk membuka secara publik seluruh berkas terkait mendiang pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein. RUU tersebut kini akan dikirim kepada Presiden Donald Trump untuk persetujuan akhir.
Kedua kamar legislatif AS bertindak tegas pada Selasa kemarin dengan mengesahkan RUU yang memaksa Departemen Kehakiman merilis secara terbuka semua dokumen dan berkas terkait Epstein -- sebuah langkah yang menunjukkan tingkat dukungan luar biasa terhadap upaya yang selama berbulan-bulan menghadapi penolakan dari Trump dan pimpinan Partai Republik.
Mengutip dari Euronews, Rabu, 19 November 2025, DPR AS menyetujui RUU itu dengan 427 suara mendukung, lima abstain, dan satu menolak. Hasil pemungutan suara ini menjadi puncak dukungan besar terhadap langkah yang awalnya tampak sulit karena upaya Trump mendorong para pendukungnya untuk mengabaikan isu tersebut dan menyebutnya sebagai “rekayasa."
Sebuah kelompok kecil anggota DPR lintas partai mengajukan petisi pada Juli untuk melewati kendali Ketua DPR Mike Johnson dalam menentukan RUU mana yang dapat masuk ke sesi pemungutan suara. Pada saat itu, langkah tersebut dianggap sebagai upaya berisiko tinggi, terlebih ketika Trump meminta basis pendukungnya untuk tidak menanggapi isu ini.
Namun baik Trump maupun Johnson gagal menghentikan proses tersebut. Kini, Presiden AS itu mengikuti arus dukungan yang semakin membesar terhadap RUU tersebut dan menyatakan akan menandatanganinya jika RUU itu juga lolos di Senat.
Trump sebelumnya menentang keras pembukaan berkas Epstein oleh Departemen Kehakiman, setelah muncul tudingan bahwa dirinya mungkin turut terlibat. Tuduhan tersebut bahkan menimbulkan perpecahan dalam basis pendukung MAGA, yang mendesak transparansi.
Trump sempat berjanji selama kampanye 2024 akan mengungkap seluruh berkas Epstein jika terpilih kembali, namun kemudian mengingkari janji itu setelah kembali ke Gedung Putih di bulan Januari.
Untuk membela dirinya dan menenangkan pendukung, Trump membantah terlibat, menyatakan bahwa ia telah memutus hubungan dengan Epstein bertahun-tahun lalu. Meski demikian, ia berupaya selama berbulan-bulan untuk menghindari tuntutan publik terkait pembukaan dokumen.
Senin lalu, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa Epstein lebih banyak terkait dengan politisi Partai Demokrat dan ia tidak ingin isu berkas Epstein “mengalihkan perhatian dari keberhasilan besar Partai Republik.”