Elon Musk diundang dalam makan malam Pangeran Mohammed bin Salman dan Donald Trump di Gedung Putih. Foto: The New York Times
Washington: Elon Musk menghadiri jamuan makan malam di Gedung Putih bersama Presiden Donald Trump dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Selasa, 18 November 2025. Pertemuan tiga tokoh berpengaruh ini berlangsung di tengah pengumuman pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menetapkan Arab Saudi sebagai “Sekutu Utama Non-NATO”.
Kehadiran Musk menandai babak baru dalam hubungannya dengan Trump setelah perseteruan publik yang memanas awal tahun ini. CEO Tesla yang pernah memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) tersebut sebelumnya berselisih dengan Trump mengenai kebijakan fiskal dan ancaman pencabutan subsidi untuk perusahaan-perusahaannya.
Pertemuan itu juga berkaitan dengan langkah diplomasi pemerintahan Trump yang menetapkan Arab Saudi sebagai mitra strategis di luar NATO. Status tersebut membuka akses bagi Riyadh terhadap program militer dan persenjataan Amerika Serikat dalam rangka memperkuat kemampuan deterensi di kawasan Timur Tengah.
Dampak perseteruan Musk-Trump
Ketegangan antara Musk dan Trump sebelumnya berdampak besar terhadap Tesla. Perseteruan mereka menyebabkan penurunan citra merek perusahaan secara signifikan, anjloknya penjualan kendaraan listrik, serta kerugian saham bernilai miliaran dolar.
Dilansir dari laman
Asia One, Rabu, 19 November 2025, rekonsiliasi ini menjadi yang kedua setelah pertemuan pada September lalu ketika mereka berjabat tangan dalam acara penghormatan untuk aktivis konservatif Charlie Kirk.
Jamuan makan kenegaraan itu turut dihadiri sejumlah tokoh terkenal lainnya, termasuk bintang sepak bola
Cristiano Ronaldo dan CEO Nvidia Jensen Huang. Kehadiran para tamu tersebut memperlihatkan upaya Trump memperkuat hubungan dengan berbagai kalangan elite global.
(Muhammad Adyatma Damardjati)