Kepala Sub Koordinator Kurikulum dan Penilaian Bidang SD Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Astin Julaikhan. Foto: Metrotvnews.com/Adinda Vinka.
Jakarta: Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mengakui bahwa menulis di atas kertas untuk peserta didik di tingkat sekolah dasar (SD) jadi kendala di tengah maraknya penggunaan gawai. Hal ini butuh penguatan dari berbagai kalangan, tidak hanya orang tua.
"Khususnya untuk era sekarang, kendala kita adalah memang menulis di atas kertas atau menulis dengan pena,” ujar Kepala Sub Koordinator Kurikulum dan Penilaian Bidang SD Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Astin Julaikhan di Gedung Unika Atma Jaya, Jakarta, Kamis 30 Oktober 2025.
Dia mendukung riset bertema Pengaruh Aktivitas Menulis di Atas Kertas terhadap Kemampuan Literasi Peserta Didik Sekolah Dasar. Kegiatan itu dinilai sangat relevan dengan tantangan dunia pendidikan masa kini.
“Dari dinas pendidikan khususnya, sangat memberi apresiasi. Acara ini sangat bermanfaat, yang memang dibutuhkan untuk di masa sekarang," kata Astin.
Astin menilai kegiatan yang difasilitasi oleh Unika Atma Jaya ini berjalan sangat representatif dan mendukung suasana belajar yang fokus bagi peserta. Ia meminta seluruh peserta yang hadir untuk benar-benar menyerap hasil pemaparan agar bisa diterapkan di lingkungan sekolah masing-masing.
“Yang panas ini sudah langka dan jarang ya Bapak Ibu. Jadi, kami dinas pendidikan itu sangat mendukung dan memberi apresiasi yang setingginya kepada tim risetnya. Selanjutnya, tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Unika Atmadjaya yang sudah memfasilitasi kegiatan ini,” kata Astin.
Ilustrasi pendidikan. Foto: Dok. Metrotvnews.com.
Astin menjelaskan bahwa dukungan terhadap kegiatan ini sejalan dengan kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam memperkuat gerakan literasi di sekolah. Salah satunya melalui Surat Arahan (SA) yang mengatur pembiasaan literasi 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.
“Dinas Pendidikan Provinsi DKI itu mendukung gerakan literasi. Kami sudah mengeluarkan SA, di mana di dalam pembiasaan peserta didik itu 15 menit sebelum pembelajaran ada pembiasaan yang menyangkut literasi. Antara lain bisa bercerita dan bisa dengan menulis tangan atau menulis dengan benah,” jelas Astin.
Menurut Astin, penerapan hasil riset ini diharapkan dapat memperkuat karakter dan kemampuan literasi siswa sejak dini. Ia menekankan literasi kini menjadi salah satu aspek penting yang tercantum dalam rapat pendidikan DKI Jakarta, dan riset ini akan memperkaya arah kebijakan tersebut.
“Intinya kami dukung kegiatan ini bersama seluruh jajaran dinas pendidikan, dan mendukung apa-apa yang diperlukan dalam riset ini,” ujar Astin.