Kekacauan di Bandara AS Semakin Memburuk Seiring Berlanjutnya Shutdown

Banyak penerbangan dari dan menuju AS dibatalkan akibat terkena dampak shutdown pemerintah. (Anadolu Agency)

Kekacauan di Bandara AS Semakin Memburuk Seiring Berlanjutnya Shutdown

Willy Haryono • 8 November 2025 12:24

Washington: Penutupan (shutdown) pemerintahan Amerika Serikat sejak 1 Oktober memicu kekacauan di berbagai bandara besar di negara itu. Kekurangan pengatur lalu lintas udara menyebabkan banyak penerbangan mengalami keterlambatan dan pembatalan.

Rabu lalu, otoritas transportasi federal mengumumkan pengurangan kapasitas penerbangan domestik sebesar 10 persen di 40 bandara tersibuk di seluruh negeri untuk mengurangi tekanan pada sistem penerbangan. Penerbangan internasional tidak akan terdampak oleh kebijakan ini.

Sejak shutdown dimulai, Federal Aviation Administration (FAA) memperlambat lalu lintas udara ke bandara-bandara utama seperti John F. Kennedy, LaGuardia, dan Newark di wilayah New York karena kekurangan staf. Kondisi serupa juga terjadi di Washington, Boston, Nashville, Austin, Houston, dan Dallas-Fort Worth.

Menteri Transportasi AS, Sean Duffy, mengatakan kekurangan staf biasanya hanya menyebabkan sekitar 5 persen keterlambatan, namun sejak penutupan dimulai angkanya melonjak hingga 50 persen.

“Kami terus berupaya menjaga keselamatan penerbangan meski situasinya sulit,” ujar Duffy, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 7 November 2025.

Para pengatur lalu lintas udara diwajibkan tetap bekerja selama shutdown, tetapi mereka tidak menerima gaji hingga pemerintah kembali beroperasi. Kondisi ini membuat banyak pegawai memilih tidak masuk kerja karena frustrasi atau terpaksa mencari pekerjaan lain untuk menutupi kebutuhan hidup.

Beberapa di antaranya juga tidak mampu membayar biaya penitipan anak, sehingga memilih tinggal di rumah. Akibatnya, antrean panjang di pos pemeriksaan keamanan bandara menjadi pemandangan umum, seperti yang terlihat di Bandara Houston pada awal November.

Masalah kekurangan staf pengatur lalu lintas udara bukan hal baru di AS. Pada penutupan pemerintahan tahun 2019, situasi serupa menyebabkan penundaan besar di Pantai Timur hingga akhirnya memaksa pemerintah saat itu kembali beroperasi. Kini, kondisi yang sama berpotensi terulang jika penutupan berlangsung lebih lama.

Meski berakhirnya penutupan diyakini akan meringankan sebagian masalah, kekurangan pengatur lalu lintas udara secara nasional masih menjadi tantangan besar. FAA mencatat kekurangan lebih dari 3.500 pengatur bersertifikat pada akhir tahun fiskal 2024.

Pemerintah AS berupaya mengatasinya dengan merekrut 2.000 pengatur baru tahun ini dan menaikkan gaji awal hingga 30 persen untuk menarik lebih banyak pelamar. Namun, para ahli menilai langkah tersebut belum cukup untuk sepenuhnya memulihkan kapasitas sistem penerbangan nasional. (Keysa Qanita)

Baca juga:  Imbas Shutdown, AS Kurangi Kapasitas Penerbangan 10 Persen di 40 Bandara

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)