Hujan Deras Picu Banjir dan Longsor 4 Kecamatan di Cilacap

Anggota Babinsa mengecek kondisi tebing setinggi 10 meter dengan panjang 8 meter yang longsor dan menutup akses jalan penghubung antarprovinsi Jawa Tengah-Jawa Barat di Desa Bingkeng, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, Jateng, setelah hujan deras y

Hujan Deras Picu Banjir dan Longsor 4 Kecamatan di Cilacap

Whisnu Mardiansyah • 9 November 2025 13:00

Cilacap: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap menyatakan cuaca ekstrem menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah pada Sabtu sore, 8 November 2025. Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan, mengatakan laporan kejadian berasal dari empat wilayah yang hampir bersamaan.

“Laporan yang kami terima mencakup kejadian banjir di Desa Mandala, Kecamatan Cimanggu, longsor di Desa Bingkeng dan Panulisan Barat, Kecamatan Dayeuhluhur, serta longsor dan genangan air di Desa Babakan, Kecamatan Karangpucung,” kata Budi di Cilacap seperti dilansir Antara, Minggu, 9 November 2025.

Menurutnya, seluruh kejadian dipicu curah hujan tinggi sejak siang hingga sore hari. Hujan deras menyebabkan debit air di beberapa sungai kecil meluap dan kestabilan tebing tanah berkurang.

Di Desa Mandala, Kecamatan Cimanggu, banjir terjadi akibat luapan Sungai Cikondang. Air menggenangi halaman rumah warga dan jalan kabupaten dengan ketinggian 50-60 sentimeter sebelum akhirnya surut.

Sementara itu, di Desa Bingkeng, Kecamatan Dayeuhluhur, tanah longsor dengan ketinggian 10 meter dan panjang 8 meter menutup akses jalan penghubung antarprovinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat. Satu tiang listrik juga roboh dan menimpa jalan.
 

“Warga bersama petugas UPTD PKBD Majenang, Koramil, dan perangkat desa langsung melakukan kerja bakti membersihkan material longsoran serta berkoordinasi dengan PLN untuk mengevakuasi tiang yang roboh,” ujar Budi.

Di Desa Panulisan Barat, longsor terjadi di empat dusun. Beberapa rumah terancam tertimbun, pagar sekolah ambruk, dan sekitar 30 rumah tergenang air setinggi 50 sentimeter.

Sementara di Desa Babakan, Kecamatan Karangpucung, longsor dan banjir mengakibatkan jalan utama tertutup material. Satu rumah warga mengalami kerusakan, disertai sawah dan kolam ikan yang hanyut diterjang luapan Sungai Cinangka.


ilustrasi Medcom.id

“Seluruh kejadian sudah kami tindaklanjuti dengan peninjauan lapangan, pendataan, dan koordinasi lintas sektor. Saat ini sebagian besar lokasi sudah dapat diakses kembali, meski kerja bakti lanjutan masih dilakukan,” kata Budi.

Sementara di Kabupaten Banyumas, hujan deras pada Sabtu sore menyebabkan Musala Baitul Maqdis di Desa Sudagaran roboh.  Kepala Dusun 3 Desa Sudagaran, Adi, menduga robohnya mushalla berukuran 4x7 meter itu akibat fondasi yang tergerus aliran Sungai Kaligawe.

Sebelum bangunan roboh, sebuah pohon di sebelah musala lebih dulu hanyut terbawa arus sungai yang deras. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian material ditaksir mencapai Rp100 juta.

Budi Setyawan mengimbau masyarakat agar terus mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Cilacap dan sekitarnya.

“Kami terus mengingatkan masyarakat di daerah rawan agar tidak beraktivitas di sekitar tebing dan bantaran sungai ketika hujan deras berlangsung,” pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)