Harga Minyak Mentah Pulih di Akhir Sesi Perdagangan

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Minyak Mentah Pulih di Akhir Sesi Perdagangan

Eko Nordiansyah • 8 November 2025 08:28

Houston: Harga minyak mentah pulih dari penurunan pada Jumat, 7 November 2025, di tengah harapan Hongaria dapat menggunakan minyak mentah Rusia. Sementara Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban di Gedung Putih.

Dikutip dari Investing.com, Sabtu, 8 November 2025, harga minyak mentah Brent berjangka ditutup pada USD63,63 per barel, naik 25 sen atau 0,39 persen. Minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup pada USD59,75 per barel, naik 32 sen atau 0,54 persen.

Kedua acuan harga minyak siap mencatat penurunan mingguan sekitar dua persen seiring produsen global terkemuka meningkatkan produksi.

"Kami mengamati pertemuan Trump dengan Orban untuk melihat apakah akan ada kesepakatan yang meringankan sanksi terhadap Lukoil dan Rosneft," kata mitra di Again Capital John Kilduff.

Harapan pertemuan AS-Hongaria

Hongaria telah mempertahankan ketergantungannya pada energi Rusia sejak awal konflik di Ukraina pada tahun 2022, yang memicu kritik dari beberapa negara Uni Eropa dan sekutu NATO.

Harga minyak mentah telah jatuh sebelumnya pada hari itu dengan Brent mencatat kerugian akibat dampak pengurangan penerbangan akibat kekurangan pengontrol lalu lintas udara, yang tidak dibayar akibat penutupan pemerintah AS.

"Fakta bahwa kami menutup penerbangan mengurangi banyak permintaan diesel," kata analis senior di Price Futures Group Phil Flynn.

Administrasi Penerbangan Federal AS memerintahkan maskapai penerbangan untuk mengurangi ribuan penerbangan karena kekurangan pengontrol lalu lintas udara.

"Penurunan permintaan bahan bakar jet terjadi karena pasar terus mempertimbangkan surplus minyak yang meningkat dibandingkan kondisi makro yang beragam," kata analis SEB, Ole Hvalbye.
 



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Stok minyak AS meningkat

Peningkatan persediaan AS yang tak terduga sebesar 5,2 juta barel kembali memicu kekhawatiran kelebihan pasokan minggu ini, kata analis IG Markets, Tony Sycamore.

Stok minyak mentah AS naik lebih tinggi dari perkiraan karena impor yang lebih tinggi dan berkurangnya aktivitas penyulingan, sementara persediaan bensin dan sulingan menurun, menurut Badan Informasi Energi (EIA) pada hari Rabu.

Laporan swasta juga menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja AS. Laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja AS tidak diterbitkan karena penutupan operasi.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, OPEC+, pada hari Minggu memutuskan untuk sedikit meningkatkan produksi pada bulan Desember. Namun, kelompok tersebut juga menunda peningkatan lebih lanjut untuk kuartal pertama tahun depan, karena khawatir akan kelebihan pasokan.

Pasar yang tercukupi pasokannya mendorong Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, untuk mengumumkan penurunan tajam harga minyak mentahnya bagi pembeli Asia pada bulan Desember.

Sementara itu, sanksi Eropa dan AS terhadap Rusia dan Iran mengganggu pasokan ke importir terbesar dunia, Tiongkok dan India, sehingga memberikan sedikit dukungan bagi pasar global.

Impor minyak mentah Tiongkok pada bulan Oktober naik 2,3 persen dari bulan September dan naik 8,2 persen dari tahun sebelumnya menjadi 48,36 juta ton, data bea cukai menunjukkan, dengan latar belakang tingkat utilisasi yang tinggi di kilang-kilang di negara pengimpor minyak terbesar dunia tersebut.

"Tiongkok terus mengimpor minyak mentah dalam jumlah besar pada bulan Oktober. Langkah itu membuat barel-barel tersebut jauh dari OECD, yang persediaannya tetap rendah," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)