Kemenkop Sebut 40 Ribu Unit Kopdes/Kel Merah Putih Sudah Terbentuk

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi. Foto: Dok Kemenkop

Kemenkop Sebut 40 Ribu Unit Kopdes/Kel Merah Putih Sudah Terbentuk

Naufal Zuhdi • 24 May 2025 15:20

Jakarta: Kementerian Koperasi (Kemenkop) menyatakan optimis bahwa target pembentukan 80 ribu unit Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih akan tercapai. Hingga 23 Mei 2025, tercatat sebanyak 40 ribu desa telah menyelenggarakan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus), yang menjadi prasyarat utama pembentukan dan pengesahan koperasi.

Menteri Koperasi (Menkop), Budi Arie Setiadi menyampaikan dari 12 wilayah pendampingan, Provinsi Jawa Tengah mencatat jumlah tertinggi dengan 7.564 desa dari total 8.563 desa telah menggelar Musdesus.

“Kita optimis target pembentukan 80 ribu Kopdes/Kel Merah Putih dapat tercapai sebelum 12 Juli 2025. Tidak perlu lagi ada ketakutan, kecurigaan, atau keraguan terhadap program ini,” ujar Budi Arie dalam keterangan resmi, Sabtu, 24 Mei 2025.

Capaian ini, sambung dia, merupakan hasil kerja keras Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih, Koordinator Wilayah, dan pemerintah daerah. Kolaborasi lintas sektor ini akan terus diperkuat untuk mendorong percepatan pembentukan Kopdes/Kel di seluruh desa.

“Hampir separuh desa dan kelurahan telah bermusyawarah. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap koperasi sebagai fondasi ekonomi desa,” tegasnya.
 

Baca juga: 

Gak Bisa Sendirian, Pemerintah Disarankan Perkuat Kolaborasi di Koperasi Desa Merah Putih



(Ilustrasi koperasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Provinsi dengan capaian tertinggi

Selain Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Barat juga mencatat capaian tertinggi kedua dengan 74,70 persen desa telah menggelar Musdesus yang kemudian disusul wilayah Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung dengan capaian 84,47 persen.

Namun, ia tidak menampik bahwa ada beberapa wilayah di Indonesia Timur seperti Papua, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan yang masih menunjukkan angka rendah, di bawah dua persen. Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa wilayah-wilayah tersebut akan mendapat perhatian khusus.

“Wilayah yang tertinggal akan kita dorong secara lebih masif melalui pelatihan, pendampingan, serta sinergi dengan pemda dan tokoh adat setempat,” tuturnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)