5 Fakta Angka Kecelakaan Mudik-Balik Lebaran 2025 Turun Tajam

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. Dok. Medcom

5 Fakta Angka Kecelakaan Mudik-Balik Lebaran 2025 Turun Tajam

M Rodhi Aulia • 7 April 2025 11:09

Jakarta: Arus mudik dan balik Lebaran 2025 membawa kabar menggembirakan dari sisi keselamatan lalu lintas. Polri mencatat penurunan signifikan pada angka kecelakaan dan korban jiwa selama periode Operasi Ketupat 2025. Hal itu disampaikan langsung oleh Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho saat memantau situasi arus balik di Command Center Km 29, Senin, 7 April 2025.

Menurut Irjen Agus, sejumlah indikator penting mencerminkan keberhasilan strategi pengamanan dan rekayasa lalu lintas yang diterapkan tahun ini. Penurunan fatalitas hingga puluhan persen menjadi bukti konkret bahwa mudik Lebaran kali ini lebih aman dibanding tahun sebelumnya.

Dari manajemen lalu lintas di tol hingga kesadaran berkendara masyarakat, semua berkontribusi menurunkan risiko kecelakaan. Berikut ini lima data penting yang menandai suksesnya pengelolaan arus mudik dan balik tahun ini:

1. Korban Meninggal Dunia Turun Drastis Hingga 47 Persen

Penurunan angka korban jiwa menjadi sorotan utama dalam evaluasi Operasi Ketupat 2025. Polri mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas selama masa mudik dan balik turun hampir separuh dari tahun lalu.

"Fatalitas korban meninggal dunia, yang meninggal dunia turun 47 persen, ini selama operasi data nasional," kata Irjen Agus.

Penurunan ini tidak terjadi begitu saja. Polri gencar melakukan edukasi keselamatan melalui berbagai saluran, memperketat pengawasan di jalur rawan kecelakaan, serta menambah posko pelayanan dan pemeriksaan. Strategi preventif ini berhasil menekan jumlah korban jiwa secara signifikan.

Baca juga: KAI Prediksi 18 Ribu Pemudik Tiba di Stasiun Pasar Senen Hari Ini

2. Angka Kematian di Jalan Tol Anjlok Sampai 72 Persen

Data yang tak kalah mengejutkan datang dari ruas tol. Jumlah korban meninggal akibat kecelakaan di jalan tol turun drastis, yakni hingga 72 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 44 korban pada 2024, hanya tercatat 12 orang pada musim mudik tahun ini.

"Untuk fatalitas korban meninggal dunia di jalan tol dari 44 turun menjadi 12, sejumlah 72 persen," ungkapnya.

Penurunan tajam ini menunjukkan peningkatan efektivitas manajemen lalu lintas di jalan tol, termasuk penerapan batas kecepatan yang ketat, sistem pemantauan kamera CCTV, hingga respons cepat terhadap kecelakaan. Selain itu, distribusi kendaraan yang lebih merata selama arus mudik turut mengurangi kepadatan ekstrem yang kerap menjadi pemicu kecelakaan fatal.

3. Jumlah Kecelakaan Secara Keseluruhan Turun 30 Persen

Selain menurunnya korban jiwa, total insiden kecelakaan lalu lintas secara nasional juga berkurang signifikan. Tercatat, jumlah kecelakaan selama Operasi Ketupat 2025 mencapai 2.637 kasus, turun 30 persen dari 3.728 kasus pada tahun sebelumnya.

"Demikian juga kami laporkan untuk laka lantas, laka lantas juga alhamdulillah ada penurunan dari 3.728 selama operasi tahun 2025 jadi 2.637. Jadi ada penurunan jumlah kecelakaan 30 persen," ucap Irjen Agus.

Penurunan ini mencerminkan peningkatan kesadaran masyarakat dalam berkendara, serta keberhasilan Polri dalam mengatur jalur-jalur kritis. Dukungan teknologi dan sistem informasi lalu lintas real-time juga memungkinkan pemudik mendapatkan informasi jalur padat dan alternatif secara cepat, sehingga potensi kecelakaan bisa dihindari.

4. Kecelakaan di Jalan Tol Juga Turun 40 Persen

Selain fatalitas, total jumlah kecelakaan di jalan tol juga menurun. Jika pada 2024 tercatat 53 kejadian kecelakaan, maka pada tahun ini angka itu turun menjadi 32, atau turun sebesar 40 persen.

"Untuk yang di jalan tol, kami laporkan juga ada penurunan tahun 2024 (sebanyak) 53, tahun 2025 (sebanyak) 32. Jadi penurunan kecelakaan di jalan tol ada 40 persen," ujar Agus.

Tol menjadi salah satu jalur vital selama mudik, dan penurunan ini menunjukkan kerja keras petugas dalam melakukan rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan buka-tutup jalur saat puncak kepadatan. Upaya pemisahan kendaraan besar dengan kendaraan pribadi juga menjadi strategi penting untuk mengurangi risiko tabrakan.

5. Operasi Ketupat Masih Berjalan, Doa dan Dukungan Diminta

Meski tren penurunan patut diapresiasi, Irjen Agus mengingatkan bahwa Operasi Ketupat 2025 masih berlangsung. Ia meminta doa dan dukungan agar arus balik bisa diselesaikan tanpa kejadian yang tidak diinginkan.

"Maka dari itu, mohon doa malam hari ini sampai besok pagi hingga nanti tanggal 7 dan 8 pelaksanaan operasi ketupat khususnya arus balik berjalan dengan lancar," imbuhnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Rodhi Aulia)