Pemimpin Hamas Yahya Sinwar. (EPA)
Willy Haryono • 9 June 2025 15:42
Gaza: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan bahwa jenazah pemimpin kelompok pejuang Palestina Hamas, Mohammed Sinwar, ditemukan di dalam terowongan bawah rumah sakit Eropa di kota Khan Younis, Gaza selatan pada hari Minggu kemarin.
IDF membagikan bukti identitas Sinwar, termasuk SIM, dokumen identitas Israel, dan dokumen Hamas.
Hingga kini, seperti dikutip dari LBC, Senin, 9 Juni 2025, Hamas belum mengonfirmasi kematian Sinwar. IDF menyatakan bahwa mereka juga memverifikasi identitas jenazah melalui pemeriksaan DNA.
Mereka memperlihatkan rekaman video yang memperlihatkan terowongan panjang dan sempit, lengkap dengan ruang berisi persenjataan serta perlengkapan rumah tangga seperti alat dapur dan tempat tidur.
Juru bicara IDF, Brigjen Effie Defrink, menyebut jenazah Sinwar ditemukan di salah satu ruangan terowongan tersebut. Ia menegaskan bahwa hal ini menjadi contoh nyata bagaimana Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan memanfaatkan fasilitas sipil, termasuk rumah sakit, untuk kepentingan militernya.
Selain Sinwar, jenazah Komandan Brigade Rafah Hamas, Mohammad Sabaneh, juga ditemukan di terowongan tersebut. IDF menambahkan bahwa mereka mengamankan sejumlah barang milik Sinwar dan Sabaneh, serta menemukan bukti intelijen lain yang akan digunakan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sinwar sebelumnya telah menjadi target serangan udara di Rumah Sakit Eropa Khan Younis pada 13 Mei lalu. Saat itu, IDF menyatakan telah menyerang "teroris Hamas yang berada di pusat komando dan kendali" di infrastruktur bawah tanah rumah sakit tersebut.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, baru mengonfirmasi kematian Sinwar lebih dari dua minggu setelah serangan itu. Israel berulang kali menuduh Hamas memanfaatkan rumah sakit sebagai tempat menyembunyikan senjata dan pusat komando, tudingan yang dibantah keras oleh staf rumah sakit dan Hamas sendiri.
Serangan udara Israel terhadap berbagai rumah sakit di Gaza, termasuk perintah evakuasi mendadak, telah menarik perhatian dunia karena menyebabkan banyak fasilitas medis tutup dan membahayakan nyawa pasien serta tenaga kesehatan.
Serangan udara di Khan Younis yang diduga menewaskan Sinwar juga menewaskan 28 warga Palestina dan melukai lebih dari 50 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Mohammed Sinwar diketahui menggantikan saudaranya, Yahya Sinwar, sebagai pemimpin Hamas setelah Yahya tewas dalam operasi IDF pada Oktober 2024. (Nada Nisrina)
Baca juga: Yahya Sinwar Tewas dalam Baku Tembak, Tidak Bersembunyi