Jokowi Beri Satu Pesan untuk Gibran: Ojo Kemajon, Apa Maknanya?

Jakarta: Najwa Shihab beberapa Waktu lalu melakukan wawancara khusus dengan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) di kediaman Jokowi di Kota Solo, Jawa Tengah.

Wawancara khusus itu dipublikasikan pada 11 Februari 2025 melalui kanal YouTube Najwa Shihab dengan judul "(Eksklusif) Jokowi soal IKN, Gibran, dan Adili Jokowi".

Dalam wawancara tersebut, Najwa bertanya sejumlah hal kepada Jokowi, salah satunya tentang pesan yang ingin disampaikan kepada Gibran Rakabuming Raka setelah ia berhasil menjadi orang nomor dua di Indonesia.

"Ke Mas Gibran, gimana pak? Bapak memberi masukan juga ke Mas Gibran?" tanya Najwa Shihab, yang dikutip melalui YouTube-nya, Rabu, 12 Februari 2025.

Jokowi mengungkapkan bahwa ia jarang sekali memberikan nasihat langsung kepada putranya yang saat ini menjadi Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.

"Ndak, ndak. Nggak pernah, nggak pernah," jawab Jokowi singkat. 
 

Baca juga: Jokowi soal Hubungan dengan Prabowo: Sangat Solid

Menurut Jokowi, Gibran tidak pernah meminta masukan darinya karena memang Gibran tipikalnya seperti itu. Saat ditanya mengenai kinerja Gibran sebagai Wapres, Jokowi juga enggan memberi penilaian. Menurutnya biarlah masyarakat yang menilai kinerjanya.

Namun, Jokowi hanya menyampaikan satu pesan penting kepada Gibran yaitu "Ojo kemajon." Dalam bahasa Jawa, "ojo kemajon" berarti "jangan terlalu maju" atau "jangan melebihi batas". Pesan ini menekankan agar Gibran dapat memahami perannya sebagai wakil presiden yang secara konstitusional bertugas mendampingi dan membantu presiden sesuai kebutuhan.

"Kalau orang Jawa bilang, ojo kemajon, karena secara konstitusi memang wakil presiden itu adalah mendampingi presiden atau membantu presiden apabila diminta," kata Jokowi. 

Jokowi menegaskan bahwa wakil presiden memiliki peran untuk mendukung presiden dan tidak seharusnya mengambil langkah yang melebihi kewenangannya. Dengan pesan "ojo kemajon," Jokowi berharap Gibran dapat menjalankan tugasnya dengan bijaksana, memahami batasan peran, dan selalu mendukung kepemimpinan presiden.