Pemkab Boyolali Instruksikan Puskesmas Tak Tolak Warga Periksa Gratis

Kepala Dinkes Boyolali Puji Astuti. Metrotvnews.com/ Triawati

Pemkab Boyolali Instruksikan Puskesmas Tak Tolak Warga Periksa Gratis

Triawati Prihatsari • 10 February 2025 14:31

Boyolali: Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali mulai membuka layanan pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) ulang tahun pekan kedua Februari 2025. Dinkes menginstruksikan seluruh fasilotas kesehatan yang terlibat agar tidak menolak pasien yang akan menggunakan layanan tersebut.

"Pelayananya dapat dimanfaatkan saat jam kerja. Tapi kalau ulang tahunnya pas hari libur, silahkan datang saat tidak libur. Yang penting pemeriksaan di bulan yang sama. Khusus yang ultah pada Januari, akan dilayani sampai Maret 2025, silakan sudah bisa mulai PKG," kata Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, di Boyolali, Senin, 10 Februari 2025.
 

Baca: Menko Muhaimin Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Bisa Pakai BPJS
 
Dia menjelaskan layanan PKG Ultah sudah mulai dimanfaatkan warga sejak awal Februari. Padahal peluncuran program tersebut secara nasional baru dilaksanakan 10 Februari ini.

Ia menuturkan masyarakat sudah ada yang memanfaatkan program pemeriksaan kesehatan gratis sebelum peluncuran. Namun, ia belum memegang data berapa jumlah masyarakat yang sudah memanfaatkan PKG.

"Tidak ada batasan berapa orang per hari. Puskesma tidak boleh menolak warga yang akan memanfaatkan PKG. Masyarakat bisa mengakses PKG dengan mengunduh aplikasi Satu Sehat dan mengisi biodata di sana. Bagi warga yang kebingungan untuk mengunduh, bisa datang ke Puskesmas dan akan ada pojok bantu," ungkapnya. 

Sementara selain seluruh Puskesmas yang ada di Boyolali, Labkesda Boyolali dan tiga RSUD yakni RSUD Pandan Arang Boyolali, RSUD Waras-Wiris, dan RSUD Simo memberikan layanan PKG.

"RS merupakan layanan lanjutan. Ketika di fasilitas layanan kesehatan tingkat dasar harus dirujuk, maka baru dibawa ke rumah sakit. Semuanya kami layani dengan Satu Sehat Mobile, itu untuk skrining kesehatan sedini mungkin. Kalau kami tahu ada kelainan, kami cepat melakukan intervensi agar tidak menjadi kronis. Yang menghabiskan biaya kan penyakit kronis," ujarnya. 


Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)