Ilustrasi ISPA. Foto: Medcom.id.
Daviq Umar Al Faruq • 18 October 2025 12:24
Malang: Musim pancaroba kembali membawa tantangan bagi kesehatan masyarakat Kota Malang, Jawa Timur. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat hingga akhir September 2025 sudah ada hampir 9 ribu kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang menyerang warga.
Angka ini jadi perhatian serius karena musim peralihan cuaca rentan memicu penularan penyakit saluran pernapasan.
“ISPA itu gejalanya beragam, mulai dari hidung tersumbat, bersin-bersin, batuk, sampai tenggorokan serik. Kalau ada keluhan seperti itu, sudah masuk kategori ISPA,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Dari total 8.990 kasus yang tercatat, kelompok usia dewasa 19-59 tahun mendominasi dengan 4.598 kasus. Remaja usia 10-18 tahun menyusul dengan 1.618 kasus, lansia di atas 60 tahun 1.463 kasus, dan anak-anak 5-9 tahun sebanyak 1.311 kasus.
Meski jumlahnya besar, Husnul menegaskan kasus ISPA di Kota Malang cenderung stabil dari bulan ke bulan. “Setiap bulan hampir sama, tidak ada lonjakan signifikan,” jelas Husnul.
Mengantisipasi potensi kenaikan kasus saat musim pancaroba, Dinkes Malang mengimbau masyarakat untuk kembali membiasakan memakai masker, terutama saat berada di kerumunan atau beraktivitas di luar ruangan.
“Cuaca pagi panas, sore bisa hujan deras. Kondisi ini membuat tubuh mudah lemah dan rentan terserang ISPA. Kalau tidak perlu keluar rumah, sebaiknya tetap di dalam. Kalau berkegiatan di luar, jangan lupa pakai masker dan rajin cuci tangan pakai sabun,” ujar Husnul.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya menjaga asupan nutrisi agar daya tahan tubuh tetap prima menghadapi perubahan cuaca yang ekstrem.