Wamenlu Tata Kritik Gerakan Non-Blok Kian Pudar Dukung Palestina

Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir. Foto: Kemenlu RI

Wamenlu Tata Kritik Gerakan Non-Blok Kian Pudar Dukung Palestina

Fajar Nugraha • 17 October 2025 08:49

Kampala: Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Arrmanatha Christiawan Nasir, memimpin Delegasi RI pada Pertemuan Tingkat Menlu Biro Koordinasi Gerakan Non-Blok (PTM GNB) Ke-19 di Kampala, Uganda 15-16 Oktober 2025. Dalam pidatonya, Wamenlu Tata menekankan pentingnya menghidupkan kembali Spirit Bandung 1955 guna memperkuat kerja sama GNB agar tetap relevan menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks.

Wamenlu Tata menyoroti kondisi geopolitik saat ini yang diwarnai ketegangan, evolusi teknologi, melebarnya kesenjangan sosial, krisis iklim, serta menurunnya kepercayaan global. Ia menegaskan bahwa pertanyaan utama dewasa ini bukan apakah GNB masih relevan, tetapi apakah GNB memilih untuk tetap relevan.

“Sebagai contoh, kemerdekaan Palestina dahulu menjadi denyut nadi GNB, namun kini suara kolektif Gerakan ini kian memudar,” tegas Wamenlu Tata, seperti dikutip dari situs Kemlu.go.id, Kamis 16 Oktober 2025.

Ia menyesalkan bahwa hanya 70 persen anggota GNB mendukung Deklarasi New York tentang Solusi Dua Negara, yang mencerminkan menurunnya solidaritas GNB bagi Palestina.

Lebih lanjut, Wamenlu Tata mendesak GNB untuk memperkuat solidaritas dan melakukan reformasi internal yang diarahkan untuk menghasilkan capaian nyata. “Kita harus menghentikan kebiasaan menghabiskan sumber daya untuk menyusun ribuan halaman dokumen yang tidak memberikan manfaat langsung bagi rakyat,” tegas Wamenlu Tata.

Selain itu, Wamenlu Tata menegaskan bahwa relevansi GNB bergantung pada sistem multilateral yang kuat dan adil, berakar pada Piagam PBB dan hukum internasional. Ia menyerukan agar GNB berada di garis depan dalam memperjuangkan reformasi PBB dan sistem multilateral yang lebih inklusif, serta berpihak terhadap keadilan dan supremasi hukum, khusunya bagi rakyat Palestina.

Menutup pidatonya, Wamenlu Tata mengajak GNB memperkuat kerja sama Selatan-Selatan, termasuk dengan memaksimalkan peran NAM Centre for South-South Technical Cooperation di Jakarta sebagai pusat kerja sama pembangunan dan pertukaran pengetahuan negara berkembang.

“Kita harus menghidupkan kembali semangat kebersamaan, dari GNB untuk GNB — guna saling memberdayakan satu sama lain dan memperkuat kemandirian kolektif,” ujar Wamenlu Tata.

PTM Ke-19 GNB di Kampala ini dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Uganda, Odongo Jeje Abubakhar, selaku Ketua GNB periode 2024-2027. Pertemuan mengusung tema “Deepening Cooperation for Shared Global Affluence” dan dihadiri oleh puluhan wakil negara GNB. Pertemuan menyepakati Dokumen Final yang memuat prioritas strategis GNB yang mencakup isu perdamaian dan keamanan, pembangunan, perubahan iklim, dan pengentasan kemiskinan.

GNB lahir dari semangat Konferensi Asia Afrika Bandung 1955 yang menegaskan solidaritas, semangat anti-kolonialisme dan kerja sama antar negara berkembang. Partisipasi Indonesia dalam pertemuan ini membawa Spirit Bandung ke Kampala sebagai bentuk nyata dukungan untuk perdamaian dunia dan pembangunan global yang berkeadilan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)