Ilustrasi sekolah. MI/Panca Syurkani
Amaluddin • 10 April 2025 17:44
Surabaya: Dinas Pendidikan (Dispendik) mulai mematangkan berbagai persiapan menjelang dibukanya Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026. Tahun ini, terdapat empat jalur penerimaan yang akan diterapkan, yakni jalur afirmasi, mutasi, prestasi, dan domisili.
Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh, mengungkapkan bahwa keempat jalur ini disiapkan untuk menampung sekitar 38.000 lulusan Sekolah Dasar (SD) di Surabaya. Ia menyebutkan ada sejumlah penyesuaian yang dilakukan tahun ini, salah satunya peningkatan kuota pada jalur afirmasi.
“Kuota jalur afirmasi kami naikkan dari 15 persen menjadi 20 persen. Ini sebagai bentuk keberpihakan kepada anak-anak dari keluarga miskin (gamis) dan pra-gamis agar mereka memiliki peluang lebih besar bersekolah di SMP negeri,” kata Yusuf, Kamis, 10 April 2025.
Jalur mutasi, yang diperuntukkan bagi anak-anak dari orang tua pindahan tugas, diberikan kuota 5 persen. Sementara itu, jalur prestasi mengalami peningkatan kuota menjadi 35 persen dari sebelumnya 30 persen, yang mencakup prestasi non-akademik dan nilai rapor.
Adapun jalur domisili diberikan kuota terbesar, yakni 40 persen. Jalur ini dibagi menjadi dua: domisili satu (20 persen) untuk siswa yang tinggal di sekitar sekolah, dan domisili dua (20 persen) untuk siswa dari kelurahan yang tidak memiliki SMP Negeri di kecamatan tempat tinggalnya.
“Misalnya, anak-anak dari kawasan Medokan Semampir bisa mendaftar ke SMPN 30 yang lokasinya dekat dengan rumah mereka. Sementara untuk domisili dua, kuotanya dibagi rata untuk setiap kelurahan, contohnya di Kecamatan Sukolilo yang terdiri dari empat kelurahan, masing-masing mendapatkan kuota 5 persen,” katanya.
Kata Yusuf, yang menarik dalam sistem pendaftaran tahun ini akan menggunakan metode radius, bukan lagi berdasarkan jarak jalan. Pengukuran akan dihitung berdasarkan jari-jari dari titik koordinat rumah ke sekolah.
“Kami sudah bekerja sama dengan RT/RW untuk mendata lokasi rumah secara presisi. Selain itu, Dispendukcapil dan Dinkominfo juga kami libatkan agar data kependudukan benar-benar valid,” ucapnya.
Untuk mempermudah masyarakat, kata dia, pihaknya juga akan mengadakan masa uji coba (trial) pendaftaran. Hal ini dimaksudkan agar orang tua dan siswa memahami proses pendaftaran dan tidak salah langkah. Yusuf menekankan bahwa setiap calon siswa hanya bisa memilih satu jalur pendaftaran dalam satu waktu.
“Kalau misalnya tidak lolos di jalur afirmasi, mereka masih bisa mencoba di jalur lain seperti domisili atau prestasi. Tapi tidak bisa langsung mendaftar di beberapa jalur sekaligus,” ujarnya.
Sebagai upaya menjaga kualitas pendidikan dan pemerataan siswa, Dispendik Surabaya juga tengah mengkaji ulang jumlah rombongan belajar (rombel) di tiap SMP Negeri yang dinilai terlalu padat. "Ini penting agar kualitas pembelajaran tetap terjaga dan keberadaan sekolah swasta tidak terdampak,” pungkasnya.