Ilustrasi, pengembangan teknologi nuklir sebagai pembangkit listrik. Foto: iStock/Michael Utech.
Husen Miftahudin • 27 June 2025 10:48
Paris: Grup Bank Dunia (World Bank Group) bersama Badan Tenaga Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) sepakat untuk bekerja sama dalam mendukung penggunaan energi nuklir yang aman, terjamin, dan bertanggung jawab di negara-negara berkembang.
Perjanjian kemitraan yang ditandatangani oleh Presiden Grup Bank Dunia Ajay Banga dan Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi ini menandai langkah konkret pertama Grup Bank Dunia untuk kembali terlibat dalam pemanfaatan tenaga nuklir dalam beberapa dekade.
Perjanjian ini juga mencerminkan pendekatan baru yang lebih luas oleh Grup Bank Dunia terhadap elektrifikasi, yang memprioritaskan aksesibilitas, keterjangkauan, dan keandalan, sekaligus mengelola emisi secara bertanggung jawab.
Dengan permintaan listrik di negara-negara berkembang yang diperkirakan meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2035, pendekatan ini bertujuan untuk membantu negara-negara menyediakan energi yang dibutuhkan masyarakat dengan memungkinkan jalur yang paling sesuai dengan konteks nasional.
Energi nuklir menyediakan daya beban dasar yang berkelanjutan, meningkatkan stabilitas, dan ketahanan jaringan. Listrik beban dasar yang andal sangat penting bagi sektor-sektor yang menciptakan lapangan kerja seperti infrastruktur, agribisnis, perawatan kesehatan, pariwisata, dan manufaktur.
Tenaga nuklir juga merupakan sumber lapangan kerja berketerampilan tinggi dan merangsang investasi di seluruh ekonomi yang lebih luas. Selain itu, tenaga nuklir dapat menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan listrik dan mendukung regulasi frekuensi, sehingga memungkinkan integrasi yang lebih besar dari berbagai sumber energi terbarukan.
"Pekerjaan membutuhkan listrik. Begitu pula pabrik, rumah sakit, sekolah, dan sistem air. Seiring dengan melonjaknya permintaan, dengan AI dan pembangunan yang sama, kita harus membantu negara-negara menyediakan daya yang andal dan terjangkau," ucap Ajay Banga dikutip dari siaran pers yang diterima, Jumat, 27 Juni 2025.
"Itulah sebabnya kami merangkul energi nuklir sebagai bagian dari solusi dan merangkulnya kembali sebagai bagian dari campuran yang dapat ditawarkan Grup Bank Dunia kepada negara-negara berkembang untuk mencapai ambisi mereka. Yang terpenting, nuklir menyediakan daya beban dasar yang penting untuk membangun ekonomi modern," tambahnya.
Grossi menambahkan, kesepakatan ini merupakan tonggak sejarah dan hasil kerja sama selama setahun. Menurutnya, kemitraan penting ini menjadi satu tanda kembalinya dunia ke realisme dalam tenaga nuklir, membuka pintu bagi bank pembangunan multilateral dan investor swasta lainnya untuk mempertimbangkan nuklir sebagai alat yang layak untuk keamanan energi dan kemakmuran yang berkelanjutan.
"Bersama-sama, kita dapat membantu lebih banyak orang membangun masa depan yang lebih baik," tutur dia.
Baca juga: Bahlil: Sejumlah Negara Tertarik Jalin Kerja Sama Pembangkit Nuklir di Indonesia |