Lacroix memberikan kursus singkat terkait isu pertahanan di Gedung Antara, Jakarta, Selasa, 3 Juni 2025. (JDS)
Jakarta: Lacroix, perusahaan asal Prancis yang dikenal sebagai pemimpin global dalam solusi perlindungan berbasis piroteknik untuk sektor pertahanan dan keamanan, memberikan kursus singkat terkait isu pertahanan. Forum eksklusif ini dilakukan bersama Jakarta Defence Society (JDS), lembaga independen yang bergerak di bidang kajian pertahanan, geostrategi, dan geopolitik.
Acara berlangsung di Gedung Antara, Jakarta, dan dihadiri oleh sejumlah jurnalis dari media nasional. Master class ini dirancang sebagai forum eksklusif untuk memperkaya wawasan para jurnalis mengenai isu-isu pertahanan yang bersifat teknis dan strategis, serta jarang dibahas dalam peliputan harian.
Remy Gardon, Head of ASEAN and Pacific Regional Office Lacroix, menekankan pentingnya kolaborasi dan pemahaman bersama antara pelaku industri pertahanan dan media. Sementara itu, Sébastien Gehin, Project Manager Lacroix, memaparkan berbagai teknologi dan sistem perlindungan canggih yang dikembangkan perusahaan.
Co-founder JDS, Ade Marboen, menjelaskan bahwa inisiatif seperti ini penting untuk menjembatani pemahaman publik terhadap dinamika pertahanan yang semakin kompleks.
“Kami ingin para jurnalis mendapatkan akses langsung terhadap pengetahuan dan narasumber yang relevan, guna memperkuat kualitas pelaporan dan analisis,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis JDS, Rabu 4 Juni 2025.
Pemimpin inovasi dalam teknologi pertahanan
Didirikan sejak 1848 sebagai bagian dari Etienne Lacroix Group, Lacroix Defense telah lama dikenal sebagai pelopor dalam sistem perlindungan pirotekni untuk aplikasi udara, darat, laut, hingga luar angkasa. Produk-produk unggulan perusahaan mencakup:
Sistem Perlindungan Cerdas (Smart Protection Systems): S-KAPS (Soft-Kill Advanced Protection System): Perlindungan 360° untuk kendaraan tempur dari ancaman rudal, UAV, dan sniper melalui integrasi sensor dan sistem manajemen pertempuran.
Galix Automatic Obscuration System (AOS): Granat asap otomatis untuk mengaburkan kendaraan dari deteksi dan penargetan musuh.
Solusi Udara dan Laut: Decoy Launching Systems (DLS): Seperti Sylena dan Dagaie NG, sistem ini melindungi kapal dari rudal berpemandu dengan umpan inframerah dan frekuensi radio.
Sylena merupakan DLS yang bersifat modular yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kapal yang akan dilindungi. Untuk kapal kecil seperti OPV, misalnya, cukup menggunakan dua buah peluncur yang diletakkan di sisi kanan dan sisi kiri kapal dari kapal yang dilindungi. Sedangkan kapal yang lebih besar seperti korvet dan fregat dapat menggunakan empat buah peluncur yang diletakkan di kanan depan, kanan belakang, kiri depan dan kiri belakang dari kapal yang dilindungi.
DLS Sylena terdiri dari tiga tipe, yaitu Sylena LW yang terdiri dari sistem anti rudal untuk perlindungan kapal kecil seperti OPV, Sylena MK1 yang terdiri dari sistem anti rudal untuk perlindungan kapal-kapal besar seperti korvet, frigate dan perusak, serta Sylena MK2 yang terdiri dari gabungan sistem anti rudal dan anti torpedo untuk kapal-kapal besar.
Selain itu, terdapat juga modul SEAMOSC untuk menangkal ancaman berbasis sinar laser yang dapat dipasangkan pada ketiga tipe Sylena tadi.
Lacroix telah mengembangkan sistem penangkal rudal yang lebih maju daripada chaff, terutama untuk menangkal rudak yang menggunakan pemandu radar. Sistem baru ini lebih efektif ketimbang chaff karena menggunakan teknologi Corner Reflector (CNR), dan diberi nama SEALEM.
Tidak hanya itu, Lacroix juga mengembangkan sistem kapal selam. Ini termasuk umpan sonar dan sinyal komunikasi yang diluncurkan dari kapal selam untuk menghindari deteksi musuh.
Pelatihan dan Simulasi, Lacroix menyediakan sistem pelatihan medan tempur realistis berbasis piroteknik untuk latihan operasional dan peperangan elektronik.
Komponen Piroteknik Luar Angkasa, meliputi inisiator, aktuator, dan perangkat penunda untuk rudal dan satelit, dirancang untuk bertahan di lingkungan ekstrem.
Kehadiran Global dan Komitmen terhadap Inovasi
Dengan kehadiran di lebih dari 30 negara dan lebih dari 100 insinyur serta teknisi, Lacroix terus berinovasi dalam pengembangan solusi mutakhir yang memenuhi tuntutan militer modern. Produk mereka digunakan oleh berbagai angkatan laut dunia, termasuk kapal Gowind milik Mesir dan kapal patroli Al Ofouq milik Oman.
Lacroix juga aktif menjalin kemitraan strategis, salah satunya dengan PROENGIN, dalam pengembangan teknologi perlindungan lanjutan. Perusahaan ini turut didukung oleh Etienne Lacroix Logistics untuk memastikan pengiriman produk yang efisien dan aman.
Lacroix sendiri telah membuka kantor perwakilan di Indonesia dan produk-produk Lacroix sudah ada yang dipakai di lingkungan TNI.
Produk yang sudah dipakai antara lain flare untuk pesawat tempur F-16 dan F-50 untuk sistem pertahanan udara.
Selain itu, Lacroix juga telah menandatangani satu letter of intent dengan pembuat kendaraan tempur swasta nasional, PT Sentra Surya Ekajaya (SSE) untuk melengkapi kendaran tempur buatan PT SSE dengan sistem perlindungan darat dari Lacroix.
Partisipasi di Indo Defence 2025
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap pasar Asia Tenggara, Lacroix akan berpartisipasi dalam Indo Defence 2025 yang akan berlangsung pada 11–14 Juni 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Partisipasi ini menegaskan peran strategis Lacroix dalam mendukung keamanan kawasan melalui solusi teknologi terkini.
Baca juga:
Pengesahan RUU TNI Dinilai Mesti Menjawab Kebutuhan Pertahanan Siber