Kinerja Membaik, Waskita Diyakini Terhindar dari Potensi Delisting

Ilustrasi gedung Waskita Karya. Foto: dok Setkab.

Kinerja Membaik, Waskita Diyakini Terhindar dari Potensi Delisting

Husen Miftahudin • 8 May 2025 15:54

Jakarta: Ekonom & Financial Market Specialist Lucky Bayu Purnomo menilai potensi delisting saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang berkode WSKT masih terlalu jauh. Hal ini dikarenakan kinerja perseroan menunjukkan perbaikan dalam kondisi keuangannya.
 
"Itu masih terlalu dini. Untuk mencapai proses delisting ada beberapa tahapan," kata Lucky dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis, 8 Mei 2025.
 
Ia menjelaskan, masih ada pekerjaan proyek yang diambil Waskita, sehingga menunjukkan kinerja perseroan terus membaik. Sebelumnya Waskita menyebutkan, terdapat 68 proyek berjalan yang dikelola sepanjang 2024, total nilainya mencapai Rp44,7 triliun.
 
Apalagi, kata dia, restrukturisasi yang dilakukan oleh Waskita turut menjadi angin segar bagi perseroan agar bisa kembali ke pasar modal. "Perusahaan harus menyelesaikan proses restrukturisasi secara optimal, dalam meyakinkan investor," kata dia.
 

Baca juga: Meski Naik 9 Poin, IHSG bak 'Main Jungkat-jungkit' Pagi Ini
 

Selesaikan proses restrukturisasi

 
Sebagai informasi, sebelumnya pada 2024 telah menyelesaikan proses restrukturisasi dengan mendapatkan persetujuan dari 22 kreditur perbankan Master Restructuring Agreement (MRA) dan Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp31,65 triliun, skema itu sudah efektif sejak 17 Oktober 2024. Restrukturisasi yang dilakukan pada Obligasi Non-Penjaminan senilai Rp3,35 triliun juga telah mendapatkan persetujuan atas tiga seri obligasi. 
 
Lucky menuturkan, ada beberapa tahapan dalam proses delisting. "Dalam mencapai delisting, perusahaan masih memiliki ruang dan restrukturisasi  bisa jadi ada PMN yang baru dari situ dia akan bergerak lagi," imbuh dia.
 
Lucky pun menyarankan agar Waskita banyak mengambil proyek strategis dan efektif dalam meningkatkan kinerja keuangan. Sehingga, bisa kembali lagi ke pasar modal. 
 
"Jadi sumber pendapatan waskita pekerjaan proyek. Pertama mencari proyek menarik untuk dapat dikerjakan efisien dan efektif. Sumber daya bekerjanya itu adalah proyek diperoleh. Jadi harus  berinovasi dan memperbaiki waskita karya meraih kontrak-kontrak proyek lebih banyak," tutur dia.
 
Dia menambahkan, dengan berkurangnya utang Waskita juga menjadi langkah positif untuk kinerja perseroan menjadi semakin lebih baik. Apalagi, hanya butuh dua tahun bisa membuat kepercayaan investor kembali ke Waskita.


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Utang Waskita turun Rp14,7 triliun

 
Berdasarkan laporan Keuangan WSKT pada 2024, perseroan mencatatkan total penurunan utang sebesar Rp14,7 triliun. Lalu kinerja Waskita induk atau secara standalone pun mencatatkan keuntungan dengan laba berjalan sebesar Rp4,8 triliun.
 
"Jadi kinerja waskita dua tahun ke depan harus lebih bagus dalam meningkatkan kepercayaan investor," jelas Lucky. 
 
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna manyampaikan pihaknya masih memantau rencana ke depan dari jajaran direksi BUMN infrastruktur. "Jadi kan kemarin saya kasih tahu, delisting kan walaupun dua tahun kan tidak serta-merta, tentu kita lihat bagaimana respons dari Board of Directornya, bagaimana rencana ke depan,” kata Nyoman.
 
"Ingat, arah gerak berikutnya. Tujuan peraturan delisting itu bukan untuk ngeluarin perusahaan, tapi memberikan target kepada mereka agar mereka memperbaiki going concern," jelas Nyoman menambahkan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)