Masjid Stockholm Diserang, Al-Quran Dirusak dengan Enam Lubang Peluru

Ilustrasi Al-Quran. (Anadolu Agency)

Masjid Stockholm Diserang, Al-Quran Dirusak dengan Enam Lubang Peluru

Willy Haryono • 21 December 2025 21:12

Stockholm: Sebuah serangan bermotif rasisme menargetkan Masjid Stockholm di Swedia. Pengurus masjid menyatakan sebuah eksemplar Al-Qur’an yang dirusak ditemukan di area masjid.

Dalam pernyataan pada Minggu, 21 Desember 2025, pengelola masjid mengatakan satu salinan Al-Qur’an ditemukan terantai pada pagar pegangan tangga masjid dengan enam lubang bekas peluru.

Ketua Masjid Stockholm, Mahmud al Halefi, menyebut serangan Islamofobia dan rasisme di Swedia meningkat dari hari ke hari. Ia menambahkan polisi telah membuka penyelidikan dan insiden ini memicu reaksi keras di kalangan komunitas Muslim.

“Sebuah salinan Al-Qur’an dirantai pada pagar di dekat tangga menuju masjid, dan terdapat enam lubang peluru. Pada Al-Qur’an itu juga terdapat tulisan dalam bahasa Arab dan Swedia yang berbunyi, ‘Terima kasih atas kunjungannya, tetapi sekarang waktunya pulang,'" tutur Halefi, dikutip dari TRT World.

"Kami menilai pesan ini sebagai pernyataan rasis yang secara jelas menargetkan umat Muslim," sambungnya.

Halefi menegaskan tindakan itu sangat menyinggung dan merupakan bagian dari pola kebencian anti-Muslim yang lebih luas. Ia menyerukan kepada otoritas untuk mengambil langkah tegas terhadap kejahatan kebencian serta memastikan keamanan komunitas keagamaan.

Islamofobia Meningkat di Swedia dan Negara Nordik

Serangan terhadap Masjid Stockholm terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Swedia setelah serangkaian peristiwa penodaan Al-Qur’an yang menonjol dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu yang paling disorot adalah aksi Salwan Momika, warga Irak, yang melakukan beberapa pembakaran dan penodaan Al-Qur’an secara terbuka di Stockholm pada 2023, termasuk di depan gedung parlemen, Masjid Stockholm, dan Kedutaan Besar Irak.

Aksi-aksi tersebut dilakukan dengan pengawalan polisi dan memicu kecaman luas di dunia Muslim, protes serta kerusuhan di sejumlah negara, serta menegangkan hubungan diplomatik Swedia. Tindakan Momika kemudian diselidiki otoritas Swedia atas dugaan penghasutan terhadap kelompok etnis. Pada awal 2024, ia tewas dalam sebuah penembakan, yang membuat pengadilan Stockholm menunda putusan atas perkaranya.

Meski Momika telah meninggal, komunitas Muslim dan kelompok hak asasi manusia memperingatkan bahwa insiden Islamofobia terus meningkat di Swedia dan negara-negara Nordik lainnya.

Berbagai lembaga internasional, termasuk Organisasi Kerja Sama Islam, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah mengecam penodaan Al-Qur’an dan menyerukan agar negara-negara mengambil langkah lebih tegas untuk memberantas kejahatan berbasis kebencian.

Baca juga:  Islamofobia Denmark-Swedia Didakwa Atas Pembakaran Al-Quran

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)