Gedung Kementerian Ekonomi Meksiko di Mexico City. (Anadolu Agency)
Meksiko Naikkan Tarif Impor untuk Produk dari Asia, Indonesia Ikut Terdampak
Muhammad Reyhansyah • 31 December 2025 22:01
Mexico City: Pemerintah Meksiko secara resmi menetapkan tarif impor baru terhadap negara-negara yang tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Meksiko. Kebijakan tersebut diumumkan pada Selasa kemarin dan akan mulai berlaku pada Kamis besok, 1 Januari 2026.
Melalui keputusan Kementerian Ekonomi Meksiko, pemerintah mengenakan bea masuk hingga 35 persen terhadap berbagai produk impor dari sejumlah negara Asia, termasuk Tiongkok, India, Korea Selatan, Thailand, dan Indonesia. Ketentuan ini tertuang dalam dekret yang merevisi tarif atas 1.463 pos produk dari berbagai sektor industri.
Mengutip Anadolu Agency, Rabu, 31 Desember 2025, produk-produk yang terdampak mencakup industri otomotif, tekstil dan garmen, plastik, baja, peralatan rumah tangga, aluminium, mainan, furnitur, alas kaki, barang kulit, kertas dan karton, sepeda motor, hingga kaca. Pemerintah menyebut kebijakan tersebut sebagai langkah strategis untuk melindungi industri dalam negeri.
Kementerian Ekonomi Meksiko menyatakan tarif baru ini ditujukan untuk menjaga sekitar 350.000 lapangan kerja di sektor-sektor sensitif seperti alas kaki, tekstil, garmen, baja, dan manufaktur otomotif. Langkah tersebut juga diklaim sejalan dengan upaya mendorong reindustrialisasi yang “berdaulat, berkelanjutan, dan inklusif” di sektor-sektor strategis perekonomian nasional.
Kebijakan tarif tersebut sebelumnya telah memperoleh persetujuan Kongres Meksiko pada awal Desember. Para legislator menegaskan aturan ini tidak ditujukan kepada negara tertentu, melainkan untuk memperkuat industri yang dinilai vital bagi kepentingan ekonomi nasional.
Pemerintah Meksiko juga menargetkan peningkatan kandungan lokal dalam rantai produksi hingga 15 persen melalui kebijakan ini, dengan mendorong produksi domestik dan menggantikan bahan baku impor dengan alternatif yang dikembangkan di dalam negeri.
Otoritas setempat memperkirakan langkah tersebut berpotensi menciptakan hingga 1,5 juta lapangan kerja baru serta meningkatkan investasi domestik hingga 28 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Meski demikian, kebijakan ini menuai kritik dari Tiongkok. Pada 11 Desember lalu, juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok mengecam langkah Meksiko dan menyerukan penyelesaian melalui dialog.
“Tiongkok selalu menentang kenaikan tarif sepihak dalam bentuk apa pun dan mendesak Meksiko untuk segera mengoreksi praktik unilateral dan proteksionisme yang keliru,” ujar juru bicara tersebut.
Baca juga: Indonesia Terkena Dampak Perang Dagang, Seberapa Parah?