5 Ruas Jalan Nasional di Aceh Masih Terputus Pascabencana

Banda Aceh: Pemerintah Aceh melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menyatakan beberapa ruas jalan nasional di provinsi itu masih terputus akibat bencana banjir dan tanah longsor. Kerusakan berupa jembatan putus serta longsor dan amblasnya badan jalan masih menjadi kendala utama pemulihan akses transportasi.

Kepala Dinas PUPR Aceh, Mawardi, menjelaskan penanganan darurat sedang diprioritaskan dengan target penyelesaian bertahap hingga akhir Desember 2025.

“Di antaranya, ruas Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara-Kota Kutacane mengalami dua unit jembatan putus dan longsoran di badan jalan. Saat ini, penimbunan oprit jembatan telah dilakukan dan jembatan Bailey sudah tiba di lokasi. Penanganan longsor telah selesai di 8 dari total 9 titik, dengan target ruas jalan kembali fungsional pada 30 Desember 2025,” kata Mawardi di Banda Aceh, Jumat, 19 Desember 2025.


Sisa lumpur dan kayu yang dibawa saat banjir bandang di Aceh. (Metrotvnews.com/Fajri F)

Berikut kondisi beberapa ruas jalan yang masih dalam penanganan intensif:

1. Ruas Geumpang – Pameue – Genting Gerbang – Simpang Uning terputus akibat tiga unit jembatan putus dan longsoran. Segmen Pameue – Takengon masih dalam proses pengangkutan jembatan Bailey dan pembersihan material longsor skala besar. Target selesai 30 Desember 2025.

2. Ruas Batas Aceh Tengah/Nagan Raya – Lhokseumot – Jeuram terdapat satu unit jembatan (Krueng Beutong) putus serta longsoran. Akses sementara sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dengan perbaikan darurat dari kayu, menunggu jembatan Bailey. Target fungsional penuh 25 Desember 2025.

3. Ruas Batas Bireuen/Bener Meriah – Batas Bener Meriah/Aceh Tengah mengalami kerusakan berat dengan tujuh unit jembatan putus serta badan jalan longsor dan amblas. Perbaikan akan dilanjutkan secara bertahap setelah ruas prioritas lain selesai. Target selesai 30 Desember 2025.

4. Ruas Blangkejeren – Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara terputus total akibat amblas dan putusnya badan jalan. Hingga kini belum dapat dilalui kendaraan. Penimbunan sedang berlangsung. Target selesai 28 Desember 2025.