Malaysia Serukan Reformasi PBB dan Sanksi untuk Israel

Menlu Malaysia Mohammad Hasan. (Anadolu Agency)

Malaysia Serukan Reformasi PBB dan Sanksi untuk Israel

Willy Haryono • 28 September 2025 15:06

New York: Malaysia mendesak komunitas internasional menjatuhkan sanksi terhadap Israel, menegaskan bahwa tindakan tegas tak bisa lagi ditunda. “Kita harus bertindak sekarang,” kata Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB ke-80, Sabtu, 27 September.

Mengutip dari Anadolu Agency, Minggu, 28 September 2025, Mohamad mengecam kekerasan Israel di Timur Tengah yang ia sebut sebagai “metastasis brutalitas” dan memperingatkan dampak yang akan meluas ke seluruh dunia. Ia menyoroti serangan Israel ke Doha awal bulan ini, yang menurutnya bukan hanya “serangan terhadap beberapa perwakilan Hamas,” tetapi juga penghinaan terhadap upaya mediasi gencatan senjata. “Kekerasan Israel akan terus mengacaukan kawasan,” ujarnya.

Menurut Mohamad, tragedi Palestina adalah ancaman global. “Kejahatan ini mungkin dimulai di Palestina, tapi jelas tidak akan berakhir di Palestina,” katanya. Ia menawarkan tiga langkah nyata: menjatuhkan sanksi kepada pihak pendudukan, mendukung pembangunan negara Palestina yang berdaulat, dan mereformasi PBB agar ketidakadilan serupa tidak terulang.

Memasuki usia 80 tahun PBB, Mohamad menilai ucapan selamat terasa hambar. “Apakah kita harus mengucapkan selamat atas kegagalan mengakhiri pendudukan Palestina? Atau karena membiarkan sebuah negara nakal merusak piagam dan upaya kita di Gaza?” tegasnya. Ia menilai kegagalan menghentikan kekerasan di Gaza adalah kegagalan kolektif dunia.

Mohamad mendorong tiga reformasi mendesak bagi “kelangsungan hidup PBB”: membatasi bahkan menghapus hak veto Dewan Keamanan, mengembalikan kewenangan ke Majelis Umum, serta merombak mekanisme pendanaan global agar transparan dan adil bagi negara-negara Selatan. Seruan itu muncul setelah Amerika Serikat bulan ini memveto resolusi Dewan Keamanan yang menuntut gencatan senjata permanen di Gaza.

“Reformasi bukan lagi pilihan. Ini keharusan,” tegasnya. Mohamad juga menekankan peran ASEAN, yang kini diketuai Malaysia, dalam upaya perdamaian kawasan.

Sejak Oktober 2023, serangan militer Israel telah menewaskan hampir 66.000 warga Palestina di Gaza, mayoritas perempuan dan anak-anak, serta membuat wilayah itu tak layak huni dengan kelaparan dan wabah penyakit yang meluas.

Baca juga:  Serangan Israel Tewaskan 32 Orang di Gaza, Termasuk 9 dari Satu Keluarga

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)