Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 30 September 2025 07:58
Ankara: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memuji langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berupaya menengahi gencatan senjata di Jalur Gaza lewat proposal 20 poin yang diumumkan di Gedung Putih pada Senin, 29 September.
Rencana ini menyerukan penghentian operasi militer secara langsung, diikuti pembebasan 20 sandera Israel yang masih hidup serta penyerahan jenazah lebih dari dua 24 sandera yang diyakini telah tewas dalam waktu 72 jam. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan ratusan warga Gaza yang ditahan.
“Saya mengapresiasi upaya dan kepemimpinan Presiden AS Donald Trump yang bertujuan menghentikan pertumpahan darah di Gaza dan mewujudkan gencatan senjata,” kata Erdogan dalam pernyataannya, dikutip dari Anadolu Agency, Selasa, 30 September 2025.
Erdogan menambahkan, Turki akan terus mendukung proses diplomatik dan berkomitmen dalam membantu terciptanya “perdamaian yang adil dan langgeng serta dapat diterima semua pihak.”
Sementara itu, seorang sumber Palestina yang memahami negosiasi gencatan senjata ini mengatakan kepada BBC bahwa para petinggi kelompok Hamas telah menerima proposal 20 poin dari Gedung Putih.
Isi proposal itu antara lain menuntut agar Hamas tidak lagi memiliki peran dalam pemerintahan Gaza, sekaligus membuka peluang bagi terbentuknya negara Palestina di masa depan.
Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump menyebut kesepakatan ini sebagai “hari bersejarah bagi perdamaian.” Namun, ia menegaskan bahwa Netanyahu akan tetap mendapat dukungan penuh AS untuk melakukan “apa pun yang diperlukan” jika Hamas menolak rencana tersebut.
Baca juga: Trump-Netanyahu Sepakati Proposal 20 Poin Gaza, Desak Hamas Ikut Menerima