Peringatan Hari Anak Nasional Jadi Momentum Memenuhi Hak Bermain

Pemenuhan hak bermain anak sangat penting/Ilustrasi/Istimewa

Peringatan Hari Anak Nasional Jadi Momentum Memenuhi Hak Bermain

Achmad Zulfikar Fazli • 17 July 2025 21:47

Jakarta: Peringatan Hari Anak Nasional setiap 23 Juli merupakan momen reflektif bagi semua pihak, untuk memastikan hak-hak dasar anak di Indonesia terpenuhi. Di antaranya hak bermain anak.

Hak bermain dinilai aktivitas yang krusial dalam pengembang anak. Baik perkembangan fisik, emosional, sosial, hingga intelektual anak.

Menurut data UNICEF dan BPS (2023), 1 dari 4 anak Indonesia masih hidup dalam kondisi rentan terhadap eksploitasi, kurang gizi, keterbatasan aksespendidikan, serta minimnya ruang aman untuk tumbuh dan berekspresi.

Data Kementerian Sosial memperkirakan terdapat lebih dari 16 ribu anak jalanan di berbagai kota besar Indonesia. Mereka hidup dalam kondisi tidak menentu dan sering tak memiliki akses terhadap kebutuhan dasar, termasuk bermain.
 

Baca: Logo Hari Anak Nasional 2025 dan Makna Filosofisnya

TNP Group berkolaborasi dengan komunitas Sahabat Anak Cijantung dan MUGU, menggelar kegiatan yang dirancang sebagai ruang interaktif dan aman bagi anak-anak. Sehingga, anak merasakan pengalaman bermain yang menyenangkan sekaligus edukatif.

Anak-anak diajak mengikuti sesi bermain bersama, dilanjutkan dengan pertunjukan puppet show yang menggunakan mainan edukatif stuffed dolls dari MUGU. Setiap boneka membawa karakter dan nilai positif untuk menumbuhkan rasa percaya diri, keberanian, serta imajinasi anak.
 
“Di balik tawa anak-anak hari ini, ada pesan besar yang ingin kami suarakan, semua anak, tanpa terkecuali, berhak merasakan kebahagiaan dan masa kecil yang layak,” ujar HRGA Manager TNP Group Mariana Farida, dalam keterangannya, Kamis, 17 Juli 2025.

Mariana berharap kegiatan ini memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mendorong pemenuhan hak-hak anak. Hari Anak Nasional bukan sekadar simbol perayaan, tetapi juga ajakan bagi seluruh masyarakat untuk melihat kembali kondisi nyata yang dihadapi banyak anak di luar sana.
 
“Kami percaya perubahan dimulai dari aksi kecil namun konsisten. Semoga melalui kegiatan seperti ini, lebih banyak pihak terdorong untuk mengambil bagian, karena anak-anak ini bukan sekadar penerus bangsa, mereka adalah warga negara hari ini yang perlu dilindungi dan diberdayakan,” ujar Mariana.

Memuliakan Hak Bermain Anak
 
Menurut Konvensi Hak Anak PBB tahun 1989, ada 10 hak dasar anak yang perlu dijamin oleh negara dan masyarakat, salah satunya hak untuk bermain dan berekreasi. Hak ini bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk pemenuhan kebutuhan psikososial yang mendukung tumbuh kembang anak secara utuh.
 
Relawan Sahabat Anak Cijantung, Aris Hilmawan, mengatakan salah satu hak anak yang paling mendasar, namun paling sering diabaikan adalah hak untuk bermain. Banyak dari mereka tumbuh terlalu cepat karena harus bertahan hidup di jalanan. 

“Kami bersyukur sekali, TNP Group dan MUGU hadir menemani mereka hari ini dengan tulus. Semoga ini bisa membuka lebih banyak mata dan hati untuk bergerak,” ungkap Aris.
 
TNP Group dan MUGU menyerahkan donasi berupa berbagai mainan edukatif dan produk MUGU kepada Paud Sahabat Anak Cijantung. Produk brand asal Australia itu menekankan nilai-nilai edukatif, desain ramah lingkungan, serta keamanan penggunaan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)