Perumahan warga Ukraina di Kyiv kerap menjadi sasaran serangan Rusia. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 29 August 2025 05:48
Kyiv: Rusia lakukan penyerangan ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv pada Kamis 28 Agustus 2025 yang menewaskan 18 orang. Wali Kota Vitaliy Klitschko menetapkan hari berkabung, pejabat mengonfirmasi kerusakan di semua distrik, termasuk empat anak-anak di antara korban tewas
“Setidaknya 18 orang, termasuk empat anak-anak, tewas dalam serangan Rusia di Kyiv pada Kamis dini hari, sementara pejabat mengonfirmasi kerusakan di seluruh distrik di ibu kota Ukraina,” sebut Klitschko, kepada .
Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv (KMVA), Tymur Tkachenko, mengatakan tim penyelamat telah menemukan satu jenazah lagi, sehingga jumlah korban tewas menjadi 18.
"Kami memiliki 33 lokasi yang terdampak, tim penyelamat terlibat di 18 lokasi. Kami memiliki catatan – kerusakan di semua wilayah kota," tulisnya di Telegram.
Ia menambahkan bahwa di distrik Holosiivskyi saja, hingga 80 rumah rusak.
"Sekarang tugasnya adalah segera mencairkan dana dari cadangan material. Dan kami akan mengirimkan sumber daya tambahan untuk membantu," kata Tkachenko, seraya menambahkan bahwa kantor-kantor lapangan Layanan Migrasi Negara dan pusat layanan keliling Kementerian Dalam Negeri telah dikerahkan untuk membantu warga.
Pekerjaan sedang berlangsung untuk memulihkan pasokan gas dan listrik di beberapa lokasi, menurut KMVA. Wali Kota Vitaliy Klitschko mengumumkan bahwa Jumat, 29 Agustus, akan menjadi hari berkabung di Kyiv untuk menghormati para korban.
"Besok, 29 Agustus, telah dinyatakan sebagai hari berkabung di Kyiv. Untuk mengenang para korban serangan besar-besaran musuh di ibu kota," ujarnya di Telegram, seraya menambahkan bahwa bendera akan diturunkan di gedung-gedung pemerintah kota dan negara bagian, sementara acara hiburan akan dilarang.
Sebelumnya, para pejabat telah melaporkan 14 kematian dan 48 luka-luka. Kejaksaan Kota Kyiv menyatakan bahwa dampak serangan tercatat di delapan distrik, termasuk Darnytskyi, Dniprovskyi, Solomyanskyi, Shevchenkivskyi, Holosiivskyi, Obolonskyi, Svyatoshynskyi, dan Desnyanskyi.
Di distrik Darnytskyi, sebagian bangunan hunian lima lantai hancur, dan operasi penyelamatan sedang dilakukan untuk mencari orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan. Jendela-jendela di gedung-gedung tinggi di dekatnya pecah, mobil-mobil rusak, dan rumah-rumah pribadi hancur, menurut kejaksaan.
Sementara itu, Katarina Mathernova, Duta Besar Uni Eropa untuk Ukraina, mengonfirmasi bahwa gedung Delegasi Uni Eropa di Kyiv rusak parah akibat gelombang kejut.
"'Perdamaian' Rusia tadi malam: serangan besar-besaran di Kyiv dengan drone dan rudal balistik. Delegasi Uni Eropa rusak parah akibat gelombang kejut. Ini adalah jawaban sejati Moskow untuk upaya perdamaian," ujar Mathernova melalui X.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan itu "pembunuhan warga sipil yang mengerikan dan disengaja," dan membenarkan bahwa anak-anak termasuk di antara korban.
"Rusia tidak memilih untuk mengakhiri perang, hanya serangan baru. Semalam di Kyiv, puluhan bangunan rusak: rumah tinggal, pusat perkantoran, perusahaan sipil. Di antaranya juga gedung tempat Delegasi Uni Eropa untuk Ukraina berada," kata Zelensky.
Ia menuduh Moskow menolak diplomasi, menekankan: "Rudal dan drone serang Rusia hari ini merupakan respons yang jelas terhadap semua orang di dunia yang, selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan, telah menyerukan gencatan senjata. Rusia memilih balistik, bukan meja perundingan."
Zelensky menyerukan reaksi keras dari negara-negara termasuk Tiongkok dan Hongaria, dan mendesak “sanksi baru yang lebih keras terhadap Rusia atas segala tindakannya.”