Bentrokan Hamas dan Klan Lokal Gaza Berakhir, Putra Pemimpin Hamas Tewas

Pejuang dari Brigade Al-Qassam Hamas di Jalur Gaza (arsip - Brigade Al-Qassam via Telegram)

Bentrokan Hamas dan Klan Lokal Gaza Berakhir, Putra Pemimpin Hamas Tewas

Riza Aslam Khaeron • 14 October 2025 14:49

Gaza: Konflik bersenjata antara pasukan keamanan Hamas dan klan Dughmush di Kota Gaza akhirnya mereda setelah berlangsungnya dua hari pertempuran sengit yang menewaskan puluhan orang dari kedua belah pihak.

Mengutip laporan Asharq Al-Awsat, Selasa, 14 Oktober 2025, bentrokan ini menewaskan sedikitnya 20 anggota keluarga Dughmush, sementara enam personel keamanan Hamas turut menjadi korban, termasuk putra salah satu tokoh senior Hamas, Bassem Naim.

Bentrokan terjadi di lingkungan al-Sabra dan Tel al-Hawa, wilayah selatan Kota Gaza, hanya beberapa hari setelah gencatan senjata diumumkan. Menurut sumber Hamas, konflik dipicu oleh pembunuhan dua anggota Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, oleh kelompok bersenjata dari keluarga Dughmush.

Salah satu korban disebut sebagai anak dari komandan tinggi al-Qassam Imad Aqel.

Peristiwa penembakan ini terjadi pada Jumat, 10 Oktober 2025, di dekat bekas rumah sakit lapangan Yordania. Versi yang beredar dari pihak keluarga Dughmush menyebut bahwa kedua anggota Hamas itu meminta para pengungsi dari klan Dughmush untuk mengosongkan bangunan bekas rumah sakit, yang saat ini digunakan sebagai tempat perlindungan.

Perselisihan kemudian memicu baku tembak.

Sumber Hamas menyatakan bahwa permintaan mereka ditolak oleh klan Dughmush, dan ketika proses penarikan dilakukan, kedua anggota Hamas diduga dieksekusi di tempat. Tudingan ini tak bisa diverifikasi secara independen karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan.

Situasi memanas ketika upaya negosiasi dengan para tokoh masyarakat dari klan Dughmush gagal membuahkan hasil. Hamas kemudian melancarkan serangan langsung ke sejumlah rumah yang diduga menjadi tempat persembunyian para pelaku.

Pertempuran berlangsung intens sejak Sabtu malam hingga Senin dini hari, dan baru benar-benar mereda pada siang hari, 13 Oktober 2025.
 

Baca Juga:
Bentrokan Pecah antara Hamas dan Klan Lokal di Gaza, 27 Orang Tewas

Pasukan keamanan Hamas mengepung sebuah rumah milik keluarga Dughmush di Gaza yang menurut laporan menjadi tempat persembunyian para bersenjata yang menolak menyerah. Saksi mata melaporkan adanya tembakan senjata otomatis dan pelemparan granat dari dalam rumah tersebut.

Sejumlah anggota klan yang menyerah ditangkap dan dibawa untuk diperiksa.

Selain anggota keluarga Dughmush, seorang jurnalis dan aktivis media sosial, Saleh Al-Jaafarawi, juga dilaporkan tewas dalam bentrokan ini. Ia ditembak mati oleh kelompok bersenjata dari pihak Dughmush saat mendokumentasikan kejadian di lapangan.

Beberapa laporan menyebut ia diculik terlebih dahulu sebelum jasadnya ditemukan di jalanan, namun keterangan ini belum dapat dikonfirmasi secara independen.

Asharq Al-Awsat mencatat bahwa konflik antara Hamas dan keluarga Dughmush memiliki akar panjang, termasuk dugaan keterlibatan keluarga ini dalam membunuh puluhan anggota Hamas selama perang dan konflik terdahulu.

Hamas menyebutkan bahwa pihak Dughmush telah membunuh sedikitnya 14 anggota al-Qassam dan menyita senjata serta amunisi mereka selama invasi Israel di Gaza.

Meski beberapa tokoh keluarga Dughmush tercatat memiliki hubungan historis dengan Hamas dan faksi-faksi perlawanan Palestina lainnya, Hamas tidak memberikan toleransi terhadap tindakan bersenjata yang dinilai membahayakan stabilitas keamanan di Gaza.

"Misi utama kami telah tercapai," ujar sumber dalam Hamas kepada Asharq Al-Awsat, menegaskan bahwa operasi ini akan terus dilanjutkan hingga seluruh pelaku ditangkap atau dilumpuhkan.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari keluarga Dughmush mengenai bentrokan ini maupun pernyataan pers Hamas kepada publik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)