Siswa Sekolah Garuda, Julita Abigael Kambuaya, yang bercita-cita kuliah di luar negeri. Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 12 October 2025 14:53
Sorong: Martina Kambu, seorang aparatur sipil negara (ASN) di Provinsi Papua Barat Daya, sempat khawatir tak bisa mewujudkan mimpi besar sang anak. Yakni, kuliah di luar negeri.
"Dia mau masuk jurusan pertambangan di luar negeri, di Australia. Dia tak mau di dalam negeri," kata Martina ditemui di halaman SMA Averos, Sorong, Papua Barat Daya, usai pengenalan Sekolah Unggul Garuda.
Martina menceritakan ambisi positif anaknya, Julita Abigael Kambuaya, yang ingin kuliah di luar negeri. Sejak SMP, cita-cita Julita ingin masuk ke sekolah terbaik.
Saat ini, Julita adalah siswa kelas XI SMA Averos. Dan SMA Averos terpilih menjadi Sekolah Garuda Transformasi.
Puji Tuhan, kata Martina, Julita menjadi salah satu siswa yang terpilih di dalam Sekolah Garuda ini. "Saya merinding waktu dengar ada Sekolah Garuda yang bisa mewujudkan mimpi dan cita-cita anak saya," kata Martina.
Martina yakin
Sekolah Garuda akan menjaga asa anaknya untuk bisa kuliah di Australia. Martina sudah pada tahap melontarkan kata terserah karena sangat percaya dengan cita-cita anaknya.
Saat Julita mengatakan ingin mau masuk Sekolah Garuda, Martina hanya menjawab terserah. Julita mengatakan kalau Sekolah Garuda akan membuatnya sering pulang malam untuk belajar, Martina juga dengan rela menjawab, terserah.
"Tidak apa-apa, mama dan papa siap support. Yang penting jangan putus harapan dan tetap semangat. Kejar cita-citamu, Nak," kata Martina. Di sudut matanya tampak menggenang air mata.
Martina amat percaya kegigihan Julita. Sejak kecil, dia yang kerap membawa anak itu ke tempat ibadah. Di sana, dia selalu memberi pemahaman tentang betapa pentingnya pendidikan.
Anak Berprestasi
Martina mengenang Julita selalu masuk 10 besar siswa berprestasi sejak SD hingga SMP. Dia mengenal Julita sebagai anak yang tangguh. Tak mudah menyerah ketika menghadapi halangan.
"Tidak boleh kau lihat kekurangan. Jangan karena melihat kelebihan orang, kau jadi patah semangat," begitu cara Martina kerap memberi Julita semangat.
Julita terpilih menjadi salah satu siswa Sekolah Garuda untuk wilayah Papua. Dia juga mewakili teman-temannya di SMA Averos untuk memberikan pidato penyemangat saat pemerintah mengenalkan secara serentak Sekolah Garuda di 16 titik pada 8 Oktober 2025.
"Saat ini saya menjadi bagian dari program Sekolah Unggul Garuda. Bagi saya, ini bukan sekadar beasiswa, tapi merupakan pintu menuju dunia yang selama ini hanya ada di mimpi saya," kata Julita.
Dia mengibaratkan pendidikan itu sebagai sayap. Suatu saat Julita yakin sayap itu akan membawa dia terbang tinggi.
"Dan ketika kita sudah terbang tinggi, kita tidak boleh melupakan tanah tempat kita berpijak. Kita ingin kembali membawa sesuatu ke daerah kita, untuk masyarakat kita, dan untuk negeri ini," kata Julita.
"Dari Sorong, dari sekolah kecil di ujung timur, kami belajar bahwa mimpi besar bisa datang dari tempat yang sederhana. Selama ada orang yang percaya bahwa kami mampu," kata Julita.