Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Husen Miftahudin • 23 March 2025 12:48
Jakarta: Bulan Ramadan, yang identik dengan semangat berbagi dan beribadah, menandai periode peningkatan aktivitas ekonomi di Indonesia.
Visa, perusahaan pembayaran digital global, merilis laporan 'Ramadan Insights' yang mengungkap tren transaksi digital selama bulan suci ini. Dalam laporan ini, Visa mengungkap bagaimana kebiasaan belanja masyarakat Indonesia berubah dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
Laporan tersebut menunjukkan sektor pariwisata, khususnya perjalanan melalui agen perjalanan daring (OTA), menjadi pendorong utama pertumbuhan transaksi selama Ramadan. Hal ini mencerminkan kecenderungan masyarakat yang semakin memanfaatkan solusi digital dan e-commerce dalam memenuhi kebutuhan mereka.
"Data kami menunjukkan lonjakan transaksi pembayaran yang signifikan selama Ramadan 2024, mencapai 80 persen, dengan sektor perjalanan mendominasi jumlah transaksi. Hal ini menunjukkan Ramadan bukan hanya momen perayaan, tetapi juga periode penting bagi bisnis untuk memanfaatkan peluang dan menyesuaikan diri dengan tren digital yang terus berkembang," ungkap Country Manager Visa Indonesia Vira Widiyasari dalam laporan tersebut, dikutip Minggu, 23 Maret 2025.
Laporan 'Ramadan Insights' juga menyoroti peningkatan signifikan dalam transaksi perjalanan domestik dan internasional selama Ramadan. Pengeluaran untuk mudik dan liburan meningkat, dengan daerah-daerah seperti Aceh, Yogyakarta, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Sumatra Barat, Jambi, dan Riau mencatatkan kenaikan transaksi hingga 46 persen selama Ramadan. Bali, sebagai destinasi wisata populer, juga mencatatkan pertumbuhan positif setelah Ramadan, menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
Di sektor ritel, transaksi offline mengalami pertumbuhan hingga 35 persen (yoy), terutama untuk department store yang menyediakan kebutuhan Lebaran seperti fesyen, makanan, dan perlengkapan rumah tangga. Tren ini menunjukkan bahwa pengalaman belanja langsung di toko tetap diminati, meskipun e-commerce terus berkembang.
Pertumbuhan transaksi di platform e-commerce sebelum Ramadan juga tercatat mencapai 40 persen, didorong oleh peningkatan pembelian produk fesyen dan elektronik. Hal ini menunjukkan masyarakat semakin beradaptasi dengan cara berbelanja yang praktis dan efisien.
Baca juga: Konsumsi Rumah Tangga di Lebaran Tahun Ini Diprediksi Melempem, Kok Bisa? |