Apa Itu Portofolio? Ini Struktur dan Cara Membuatnya

Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com

Apa Itu Portofolio? Ini Struktur dan Cara Membuatnya

Eko Nordiansyah • 18 August 2025 18:53

Jakarta: Portofolio investasi merupakan kunci untuk mengoptimalkan keuntungan sekaligus mengelola risiko. Bagi pemula, memahami cara membangun portofolio yang seimbang sangat penting.

Berikut panduan lengkap untuk menyusun portofolio sesuai profil risiko dan tujuan finansial masing-masing, dilansir dari laman Ajaib.

Portofolio adalah kumpulan aset investasi yang dimiliki seseorang atau institusi. Aset tersebut dapat berupa saham, obligasi, emas, properti, maupun reksa dana. Tujuan utama portofolio adalah mendiversifikasi investasi agar risiko dapat ditekan sambil tetap membuka peluang keuntungan.
 

Baca juga: 


(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Struktur portofolio

1. Portofolio konservatif atau low risk
Dapat menempatkan 50 persen dana pada deposito atau reksa dana pasar uang, 30 persen pada obligasi, dan 20 persen pada saham blue-chip.

2. Portofolio moderat atau medium risk
Biasanya menempatkan 40 persen dana pada saham, 30 persen pada obligasi, 20 persen pada reksa dana campuran, serta 10 persen pada emas.

3. Portofolio agresif atau high risk
Investasi didominasi saham hingga 70 persen, disertai 20 persen pada aset kripto atau startup, dan 10 persen pada properti.

Langkah membangun portofolio

  • Tentukan tujuan investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang.
  • Kenali profil risiko, apakah konservatif, moderat, atau agresif.
  • Lakukan diversifikasi aset agar tidak terkonsentrasi pada satu instrumen saja.
  • Pilih instrumen investasi yang sesuai, seperti saham, obligasi, atau emas.
  • Lakukan evaluasi berkala setiap enam bulan untuk menilai kinerja portofolio dan menyeimbangkan kembali alokasi jika diperlukan.
Kesalahan yang sering dilakukan investor antara lain tidak melakukan diversifikasi, terlalu sering melakukan trading sehingga biaya transaksi menggerus keuntungan, serta ikut tren tanpa analisis yang matang, misalnya membeli saham gorengan karena FOMO.

Portofolio yang baik pada akhirnya adalah portofolio yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat toleransi risiko masing-masing investor. Mulailah dengan modal kecil, jalani secara konsisten, dan terus perbanyak pengetahuan agar portofolio yang dibangun dapat tumbuh dengan sehat dan berkelanjutan. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)