Ilustrasi. Foto: Metrotvnews.com.
Muhammad Reyhansyah • 7 October 2025 22:34
Jakarta: Pemerintah berencana menyusun ulang kebijakan impor BBM 2026 guna menciptakan sistem yang lebih efisien, fleksibel, dan ramah terhadap investasi di sektor energi.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu menyebut langkah itu sebagai bentuk antisipasi terhadap dinamika permintaan energi yang terus meningkat.
Wamen Todotua menyampaikan hal itu dalam konferensi pers yang digelar usai rapat bersama para pelaku usaha SPBU swasta, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Selasa, 7 Oktober 2025.
"Kebijakan ini sedang diramu, dan strategi di 2026 dipastikan akan jauh lebih baik. Pemerintah ingin memastikan setiap investasi di sektor energi tetap stabil dan bisa tumbuh," ujar Wamen Todotua.
Ia mengatakan, Kementerian Investasi berperan sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah teknis dan pelaku usaha. Dalam konteks pembahasan kuota impor BBM, kementerian memastikan koordinasi lintas sektor berjalan agar kebijakan yang diambil tidak mengganggu keberlanjutan investasi.
Wamen Investasi Todotua Pasaribu saat konferensi pers. Foto: dok Metrotvnews.com/Muhammad Reyhansyah.