Hendra Hidayat, seorang pelopor yang merintis spesialisasi bedah mulut di tanah air. Dokumentasi/ istimewa
Jakarta: Sejarah kedokteran gigi Indonesia akan selalu terikat dengan nama Hendra Hidayat, seorang pelopor yang merintis spesialisasi bedah mulut di tanah air. Sebelum adanya spesialisasi ini, dokter gigi Indonesia menghadapi banyak tantangan dalam menangani kasus bedah mulut dan rahang.
Namun berkat dedikasi dan visi jauh ke depan, Hendra menjadi figur kunci yang membuka jalan bagi pengembangan bidang ini.
Perjalanannya dimulai saat ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi ke luar negeri dengan beasiswa Colombo Plan. Ia belajar bedah mulut di Eastman Dental Hospital, University of London, dan melengkapi ilmunya di Zürich dan Erlangen.
Ketika kembali ke Indonesia, ia mendapati bahwa bidang ini belum dikenal dan tak ada satu pun kolega yang menyandang gelar ahli bedah mulut.
Menyadari pentingnya spesialisasi ini, pada 1973 ia mendirikan Persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia (PABMI), menciptakan ruang bagi dokter gigi untuk mengembangkan keahlian ini.
Beberapa tahun kemudian pada 1978, dalam Kongres di Medan, ia dilantik sebagai ahli bedah mulut pertama di Indonesia oleh Dewan Spesialisasi Persatuan Dokter Gigi Indonesia bersama dengan koleganya yang ia usulkan.
Bukan hanya pionir dalam bidang bedah mulut, tetapi juga pemimpin yang memperjuangkan kemajuan profesi ini.
Namun kontribusi Hendra tidak hanya terbatas pada pengajaran dan praktik bedah mulut.
Ia juga melihat pentingnya memperluas ilmu dan memperkenalkan inovasi. Pada 1985, ia menjadi pelopor implan gigi di Indonesia, memajukan teknik yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari praktik kedokteran gigi modern.
Di balik pencapaian besar ini, ada sosok yang turut memperkuat visi Hendra yaitu putrinya, Debra Hidayat. Meskipun Debra bukan seorang dokter gigi, ia memiliki visi yang serupa dengan sang ayah dalam membangun wadah pendidikan yang dapat memperkaya dunia kedokteran gigi.
Melihat betapa pentingnya pengetahuan yang terstruktur dan terorganisir untuk pengembangan para dokter gigi, Debra terinspirasi untuk menyediakan kursus-kursus yang tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dan pemahaman profesional.
Berfokus pada pendidikan dan pelatihan, mereka bekerja sama untuk membentuk Indonesian Dental Training Center (IDTC), pusat pendidikan yang telah dikenal di kalangan dokter gigi Indonesia.
Bersama dengan Jessica sebagai direktur, wadah ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai ruang bagi para profesional untuk berkolaborasi dan terus memperbarui keahlian mereka dalam bidang yang terus berkembang ini.
Usaha mereka memiliki kontribusi yang signifikan di dunia kedokteran gigi Indonesia. Para dokter gigi yang mengikuti kursus tidak hanya dibangun keterampilannya secara teknis, tetapi juga memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya kualitas pelayanan, etika profesi, dan kolaborasi dalam memberikan perawatan terbaik kepada pasien.
Sebagai pelopor bedah mulut dan pendidik, Hendra Hidayat tidak hanya menorehkan sejarah, tetapi juga menanamkan budaya belajar yang berkelanjutan. Bersama Debra Hidayat, Jessica dan tim nya, ia memastikan bahwa setiap generasi dokter gigi yang datang akan memiliki landasan yang kokoh untuk tumbuh dan berkembang.
"Pendidikan itu bukan hanya tentang ilmu, tetapi tentang bagaimana kita berbagi, tumbuh bersama, dan saling mendukung," ujar Hendra Hidayat mencerminkan semangat yang diwariskannya kepada anak-anak didiknya.