Ratusan Keluarga di Jatim Lepas dari PKH

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, saat acara bertajuk 'Berani Graduasi' yang digelar di Samantha Krida, Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Jawa Timur, Jumat 2 Mei 2025. Metrotvnews.com/Daviq Umar Al Faruq

Ratusan Keluarga di Jatim Lepas dari PKH

Daviq Umar Al Faruq • 2 May 2025 20:38

Malang: Kabar gembira datang dari Jawa Timur (Jatim). Sebanyak 500 keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) asal 13 kabupaten/kota di Jatim  tersebut resmi menyandang status 'graduasi'. Artinya, ratusan keluarga ini dinilai telah mandiri secara ekonomi dan tak lagi bergantung pada bantuan sosial (bansos).

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, hadir langsung dalam acara bertajuk 'Berani Graduasi' yang digelar di Samantha Krida, Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Jawa Timur, Jumat 2 Mei 2025, untuk melepas para KPM yang kini berdaya.

"Graduasi ini adalah bagian penting dari perjalanan program Kemensos. Kami membantu arahan Bapak Presiden untuk meningkatkan kesejahteraan sosial KPM agar secara bertahap naik kelas setelah menerima PKH," tegas Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Berdasarkan data Kementerian Sosial (Kemensos), 500 KPM ini berasal dari 13 kabupaten/kota di Jawa Timur. Gus Ipul menjelaskan, graduasi ini merupakan wujud nyata tujuan pemerintah dalam mempertajam upaya penurunan kemiskinan melalui program PKH yang tepat sasaran.

Lantas, apa saja kriteria sebuah keluarga bisa dinyatakan 'lulus' dari PKH? Gus Ipul memaparkan, salah satu indikator utamanya adalah peningkatan pendapatan bulanan.

"Ada banyak ukurannya, seperti penghasilan mencapai Rp4-6 juta per bulan. Lalu, kalau menurut Badan Pusat Statistik (BPS) sederhananya, kalau disebut miskin ekstrem itu pengeluarannya di bawah Rp400 ribu per bulan," jelas mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini.

Meski demikian, Gus Ipul enggan berspekulasi mengenai target graduasi KPM PKH untuk wilayah Jawa Timur secara keseluruhan pada tahun ini. Pihaknya menekankan pentingnya verifikasi data yang akurat agar graduasi bukan sekadar seremoni belaka.

"Targetnya kami tidak mau berspekulasi berapa yang digraduasi. Untuk yang hari ini, semua sudah ada profil, apa pekerjaannya, berapa pendapatannya, dan lain-lain," ujarnya.

Lebih lanjut, Gus Ipul memberikan instruksi tegas kepada para pendamping PKH untuk mendampingi minimal 10 KPM agar bisa mandiri setiap tahunnya.

"Dari rata-rata pendamping ini mendampingi tidak kurang dari 300 KPM, sementara kami memiliki 330 ribu KPM. Harapan kami, 500 ribu KPM bisa naik kelas," pungkasnya.

Acara Berani Graduasi ini menjadi momentum penting yang menunjukkan bahwa program PKH tidak hanya memberikan bantuan sesaat, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk keluar dari garis kemiskinan dan meraih kemandirian ekonomi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)