Ilustrasi, bandara sepi. Foto: Medcom.id
M Ilham Ramadhan Avisena • 3 May 2025 12:37
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik mengalami penurunan pada Maret 2025 meskipun pemerintah memberikan diskon tarif. Momentum Ramadan disebut menjadi faktor utama yang menahan mobilitas masyarakat menggunakan moda transportasi udara.
"Prinsipnya, karena ini bulan Ramadan, masyarakat memang cenderung tidak banyak melakukan perjalanan, sehingga mobilitas relatif terbatas," ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Jakarta, dikutip Sabtu, 3 Mei 2025.
Dia menambahkan, momen Ramadan membuat mobilitas masyarakat relatif tertahan, karenanya diskon tarif pesawat tak mendongkrak jumlah pergerakan moda angkutan udara tersebut. Sekali pun ada peningkatan, itu terjadi di 10 hari terakhir pada Maret 2025.
"Perjalanan baru terjadi di akhir Maret, menjelang momen mudik, sehingga secara keseluruhan data perjalanan udara tetap mencatat penurunan," jelas Pudji.
"Di akhir Maret juga terdapat Hari Raya Nyepi serta erupsi Gunung Lewotobi, yang turut berkontribusi terhadap penurunan jumlah penumpang," tambah dia.
Baca juga: Kewajiban Bertransportasi Umum bagi ASN di Jakarta Mendapat Respons Positif |