Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober mengingatkan bangsa Indonesia akan ikrar bersejarah yang diikrarkan pada 1928. (Dok.Istimewa)
Riza Aslam Khaeron • 28 October 2025 10:14
Jakarta: Hari ini, Selasa, 28 Oktober 2025, bangsa Indonesia merayakan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97. Momentum ini tidak hanya menjadi simbol semangat persatuan pemuda Indonesia, tetapi juga titik penting dalam sejarah kebangsaan yang mengukuhkan identitas nasional.
Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada Kongres Pemuda II di Jakarta pada 28 Oktober 1928 menjadi tonggak lahirnya semangat satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia.
Untuk memahami kedalaman semangat tersebut, penting untuk menilik kembali isi lengkap ikrar Sumpah Pemuda serta makna yang terkandung di dalamnya. Berikut isi lengkap dan maknanya.
| Baca Juga: Sumpah Pemuda 28 Oktober: Gedung Kramat Raya Jadi Saksi Persatuan |
Makna: Meskipun para pemuda berasal dari berbagai daerah, dari Sabang sampai Merauke, mereka menyatakan hanya mengenal satu tanah air: Indonesia. Ini adalah pernyataan revolusioner yang melampaui ikatan kedaerahan dan memutus logika kolonial yang memisahkan wilayah Nusantara. Kesatuan tanah air menjadi dasar geopolitis bagi bangsa yang merdeka.
Spirit untuk Masa Kini: Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kepedulian terhadap seluruh wilayah Indonesia, tanpa membeda-bedakan suku atau asal daerah. Dari laut hingga gunung, dari barat ke timur, semuanya adalah bagian dari rumah kita bersama yang harus dijaga.
Makna: Ikrar ini menyatukan beragam suku dan etnis ke dalam satu identitas: bangsa Indonesia. Sebuah bangsa yang tidak lahir dari garis kerajaan atau kesukuan, tetapi dibentuk secara sadar oleh kaum muda sebagai tekad bersama untuk masa depan.
Spirit untuk Masa Kini: Menjaga semangat persatuan dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika. Menghormati perbedaan, menolak perpecahan, dan menegaskan bahwa tidak ada lagi “kita” dan “mereka”. Semua adalah saudara sebangsa.
Makna: Bahasa Indonesia dipilih bukan karena penuturnya terbanyak, melainkan karena kekuatannya sebagai bahasa pemersatu. Berakar dari Bahasa Melayu yang telah lama menjadi lingua franca di Nusantara, pilihan ini menunjukkan kebijaksanaan politik para pemuda dalam menghindari dominasi budaya tunggal.
Spirit untuk Masa Kini: Menjunjung tinggi Bahasa Indonesia sebagai lambang persatuan nasional. Gunakan dengan baik dan benar, namun tetap hormati bahasa daerah. Bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa dan simbol kebanggaan bangsa Indonesia.
Sumpah Pemuda bukan sekadar tiga kalimat ikrar yang lahir dari Kongres Pemuda II, melainkan fondasi ideologis bagi lahirnya bangsa Indonesia modern. Di tengah keterbelahan sosial dan keberagaman etnis kala itu, para pemuda dengan berani menegaskan identitas kolektif sebagai satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
Semangat ini tetap relevan hari ini—menjadi pengingat bahwa Indonesia berdiri karena kesadaran bersatu, bukan karena kesamaan asal, agama, atau budaya.