Pemerintah Didorong Buat Regulasi Perlindungan Anak di Ruang Digital

Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, M Abdul Azis Sefudin. Istimewa

Pemerintah Didorong Buat Regulasi Perlindungan Anak di Ruang Digital

Al Abrar • 19 February 2025 15:37

Jakarta: Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, M Abdul Azis Sefudin, mendorong pemerintah segera membuat regulasi yang dapat melindungi anak di ruang digital. Regulasi tersebut diharapkan dapat membatasi penggunaan gawai dan media sosial bagi anak-anak guna mencegah dampak negatif yang ditimbulkan.

Menurut Azis, penggunaan gawai, internet, dan media sosial yang terlalu bebas telah menimbulkan berbagai persoalan serius, bahkan membahayakan anak-anak. Ia menyoroti maraknya aksi kekerasan, perundungan daring (cyberbullying), serta paparan terhadap konten negatif seperti pornografi dan judi online yang sering dikemas dalam bentuk permainan menarik bagi anak-anak.

"Di daerah pemilihan saya di Cianjur, misalnya, pernah terjadi kasus tawuran antar-remaja yang menyebabkan korban jiwa. Tawuran itu dilakukan hanya demi konten di media sosial, sebagai bentuk pencarian sensasi dan aktualisasi diri yang keliru," ujar Azis dalam keterangannya, Selasa, 19 Februari 2025.

Azis menambahkan, penggunaan media sosial yang berlebihan juga berdampak pada kesehatan mental dan fisik anak-anak. Oleh karena itu, menurutnya, pembatasan penggunaannya menjadi langkah yang mendesak untuk melindungi generasi muda dari bahaya di ruang digital.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa beberapa negara di Eropa dan Australia telah menerapkan aturan pembatasan usia dalam penggunaan media sosial. Indonesia, kata Azis, perlu segera menyusun regulasi yang sesuai dengan kondisi masyarakat agar anak-anak tidak semakin terjerumus dalam dampak negatif teknologi.

"Saya melihat banyak orang tua yang mulai khawatir dengan anak-anak mereka yang kecanduan gawai dan mengikuti tren media sosial yang berpotensi merusak," tuturnya.

Ia juga mengungkapkan data menunjukkan peningkatan kasus yang dipicu oleh penggunaan media sosial di kalangan anak-anak dan remaja. Oleh sebab itu, ia menegaskan perlunya kebijakan yang membatasi akses anak terhadap gawai, internet, dan media sosial guna mencegah risiko yang lebih besar di masa depan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)