Menlu AS Marco Rubio. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 21 May 2025 07:06
Washington: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio mengatakan pada hari Selasa bahwa Washington mengharapkan Rusia untuk mengajukan persyaratan umum "dalam beberapa hari mendatang,” yang akan memungkinkan kemajuan menuju gencatan senjata di Ukraina.
"Apa yang kami harapkan sekarang, berdasarkan percakapan telepon presiden kemarin dan percakapan saya selama akhir pekan dengan (Sergey) Lavrov, adalah mungkin dalam beberapa hari mendatang, mungkin pekan ini, mudah-mudahan Rusia akan mengajukan persyaratan umum yang akan memungkinkan kita untuk bergerak menuju gencatan senjata," kata Rubio kepada anggota parlemen di hadapan Komite Alokasi Senat mengenai permintaan anggaran Departemen Luar Negeri tahun 2026.
"Kami berharap itu akan terjadi. Kami percaya bahwa lembar persyaratan yang diajukan Rusia akan memberi tahu kita banyak hal tentang niat mereka yang sebenarnya," sambungnya, mengutip dari Anadolu Agency, Rabu, 21 Mei 2025.
Mengenai langkah potensial berikutnya, Rubio mengatakan bahwa itu tergantung Presiden Donald Trump untuk memutuskan bagaimana menanggapinya.
“Saya tidak dapat berbicara atas namanya saat ini. Saya tidak siap untuk mengatakannya, tetapi saya pikir kita semua tahu bahwa dia menyadari kewenangannya untuk memberikan sanksi dan dia sangat menyadari fakta bahwa RUU ini (untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia) sedang dibahas di Senat,” ungkapnya.
Rubio juga mencatat perjalanannya baru-baru ini ke Turki, di mana dia dan Senator Lindsey Graham menghadiri pertemuan informal menteri luar negeri NATO di Antalya dan berpartisipasi dalam pembicaraan di Istanbul yang bertujuan untuk mengakhiri perang di Ukraina.
"Itulah salah satu alasan mengapa saya meminta Senator Graham untuk bergabung dengan saya di Turki, untuk berdiskusi—ketika kami tiba malam itu—dengan mitra Ukraina kami juga," katanya, mengacu pada pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha di Antalya.
Baca juga: Trump Bicara dengan Putin dan Zelensky, Eropa Siapkan Sanksi Tambahan