Kerusakan akibat guncangan gempa bumi di Myanmar. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 7 April 2025 20:04
Mandalay: Intensitas operasi pencarian penyintas gempa bumi dahsyat di Myanmar pada 28 Maret lalu mulai diturunkan pada Senin, 7 April 2025, di saat jumlah korban tewas akibat bencana alam tersebut telah melampaui 3.500 dan diprediksi akan terus bertambah.
Di ibu kota Myanmar, Naypyidaw, warga terlihat mengumpulkan kayu dari rumah-rumah mereka yang rusak di bawah hujan gerimis, sementara tentara membersihkan puing-puing di beberapa biara Buddha.
Melansir dari Washington Times, Departemen Pemadam Kebakaran Myanmar mengatakan pada hari Senin bahwa tim penyelamat telah menemukan 10 mayat dari reruntuhan bangunan yang runtuh di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.
Dikatakan bahwa tim penyelamat internasional dari Singapura, Malaysia, dan India telah kembali ke negara mereka setelah pekerjaan menemukan penyintas dianggap sudah selesai. Jumlah tim penyelamat yang beroperasi di daerah pemukiman Naypyidaw terpantau terus berkurang.
Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 melanda sebagian Myamar pada 28 Maret, menyebabkan kerusakan signifikan di enam wilayah dan negara bagian.
Gempa bumi tersebut menyebabkan banyak daerah tanpa listrik, sambungan telepon atau seluler, serta jalan dan jembatan yang rusak, sehingga sulit untuk memperkirakan seberapa parah kerusakannya. Gempa ini juga berdampak signifikan di Thailand.
Hujan deras dan angin kencang mengganggu operasi penyelamatan dan bantuan pada Sabtu malam dan menambah penderitaan para tunawisma yang terpaksa tidur di tempat terbuka. Prakiraan cuaca minggu ini mengatakan hujan dan badai petir yang tersebar mungkin terjadi di seluruh Myanmar.
Baca juga: Gempa Myanmar: Tak Ada Lagi Tanda Kehidupan di Reruntuhan Bangunan Bangkok