Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 7 September 2025 12:32
Caracas: Presiden Venezuela Nicolas Maduro menegaskan siap membela kedaulatan negaranya seiring meningkatnya ketegangan akibat penempatan kapal perang Amerika Serikat di kawasan Karibia. Ia mendorong Presiden Donald Trump untuk mengedepankan dialog demi menghindari konflik.
Pernyataan itu disampaikan pada Jumat malam, tiga hari setelah pemerintah Trump menyatakan pasukan AS melancarkan serangan di Karibia yang menenggelamkan sebuah kapal yang disebut berasal dari kelompok kriminal Venezuela, Tren de Aragua, yang diduga menyelundupkan narkoba ke Amerika Serikat.
Serangan tersebut menewaskan 11 orang, meski versi AS atas peristiwa itu dipertanyakan oleh Caracas.
“Venezuela selalu siap berdialog, tapi kami menuntut rasa hormat,” ujar Maduro dalam pidatonya di sebuah pangkalan militer di Caracas.
“Tak satu pun perbedaan kami membenarkan konflik militer berdampak tinggi di Amerika Selatan,” sambung dia, seperti dikutip dari PBS News, Minggu, 7 September 2025.
Serangan ini memicu keprihatinan di seluruh Amerika Latin, wilayah yang sebelumnya telah merasakan dampak jangka panjang dari intervensi Amerika Serikat.
Berpakaian kamuflase, Maduro memimpin upacara di mana ia memerintahkan mobilisasi milisi sipil dan menegaskan akan ada “perjuangan bersenjata” jika terjadi serangan.
Washington telah menempatkan lebih dari 4.000 pasukan dan aset angkatan laut di kawasan tersebut, dengan alasan operasi menarget kartel narkoba di Amerika Latin. Pejabat AS belum menyarankan invasi darat ke Venezuela, namun Maduro mengecam pengerahan itu sebagai ancaman invasi.
Ia menuduh AS membuat tuduhan perdagangan narkoba untuk membenarkan perubahan rezim, merujuk pada keputusan Washington bulan lalu yang menggandakan hadiah penangkapan Maduro menjadi US$50 juta.
Ancaman intervensi AS yang samar-samar ini telah lama dimainkan Maduro untuk menggalang dukungan domestik di tengah menurunnya popularitas politiknya di Venezuela.
Baca juga: Trump Sebut Serangan AS di Karibia Tewaskan 11 'Narkoteroris'