Trump Sebut Serangan AS di Karibia Tewaskan 11 'Narkoteroris'

Presiden AS Donald Trump mengunggah foto dari video serangan AS terhadap kapal pembawa narkoba di Karibia. (Donald Trump/Truth Social)

Trump Sebut Serangan AS di Karibia Tewaskan 11 'Narkoteroris'

Willy Haryono • 3 September 2025 14:23

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pihaknya telah melakukan serangan terhadap sebuah kapal pembawa narkoba di wilayah Karibia selatan, menewaskan 11 orang yang dilabelinya sebagai “narkoteroris.”

Trump menulis di media sosial bahwa operasi militer AS pada Selasa itu menargetkan anggota geng Venezuela, Tren de Aragua. Ia menyebut kapal tersebut berada di perairan internasional dan tengah mengangkut narkotika ilegal menuju AS.

Pemerintahan Trump dalam beberapa pekan terakhir meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro, termasuk dengan menawarkan hadiah sebesar 50 juta dolar AS (Rp754 miliar) untuk informasi yang dapat mengarah pada penangkapannya atas tuduhan perdagangan narkoba. Maduro sendiri berjanji Venezuela akan melawan setiap upaya intervensi militer AS.

Berbicara kepada wartawan di Oval Office pada Selasa, Trump mengatakan pasukan AS telah menembak sebuah “kapal pembawa narkoba” di dekat Venezuela.

“Banyak sekali narkoba di kapal itu,” ujarnya, dikutip dari BBC, Rabu, 3 September 2025. Trump menambahkan bahwa ia mendapat pengarahan langsung dari Ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Dan Caine.

Kemudian, Trump memposting di platform Truth Social: “Pagi ini, atas perintah saya, pasukan militer AS melakukan serangan kinetik terhadap narkoteroris Tren de Aragua yang telah diidentifikasi secara positif di wilayah tanggung jawab SOUTHCOM.”

Ia menambahkan: “Serangan itu menewaskan 11 teroris. Tidak ada pasukan AS yang terluka dalam operasi ini. Anggap ini sebagai peringatan bagi siapa pun yang berpikir untuk membawa narkoba ke Amerika Serikat. WASPADALAH!”

Unggahan itu disertai video udara berkualitas rendah yang memperlihatkan sebuah perahu motor melaju kencang di perairan bergelombang sebelum akhirnya meledak dalam kobaran api.

Sementara itu, Menteri Komunikasi Venezuela, Freddy Ñáñez, menyebut—tanpa bukti—bahwa video yang dibagikan Trump dibuat dengan kecerdasan buatan (AI).

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dalam unggahan di X menulis: “Hari ini militer AS melakukan serangan mematikan di Karibia selatan terhadap sebuah kapal narkoba yang berangkat dari Venezuela dan dioperasikan oleh organisasi narkoteroris yang sudah ditetapkan.”

Hingga kini belum jelas narkotika jenis apa yang diyakini berada di kapal tersebut.

Sejak kembali ke Gedung Putih pada Januari, pemerintahan Trump telah menetapkan sejumlah organisasi perdagangan narkoba dan kelompok kriminal di Meksiko maupun Amerika Latin sebagai organisasi teroris. Di antaranya adalah Tren de Aragua dan satu kelompok Venezuela lain, Cartel of the Suns, yang menurut otoritas AS dipimpin langsung oleh Maduro dan sejumlah pejabat tinggi pemerintah, termasuk dari kalangan militer dan intelijen.

Militer AS dalam dua bulan terakhir juga memperkuat kehadirannya di Karibia selatan, termasuk dengan pengerahan kapal perang tambahan serta ribuan Marinir dan pelaut AS.

Pemerintahan Trump berulang kali menegaskan kesediaan menggunakan kekuatan untuk menghentikan aliran narkoba ke AS.

“Akan ada lebih banyak aksi seperti ini,” kata Trump mengenai serangan terhadap kapal tersebut.

Pemerintah Venezuela merespons keras langkah AS. Sehari sebelumnya, Maduro bersumpah akan “mendeklarasikan republik dalam keadaan perang” jika AS menyerang, seraya menyebut pengerahan pasukan AS sebagai “ancaman terbesar yang pernah dilihat di benua kita dalam 100 tahun terakhir.”

Baca juga:  Presiden Venezuela Ancam Bentuk ‘Republik Bersenjata’ Jika AS Menyerang

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)