Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta
Eko Nordiansyah • 28 April 2025 14:49
Jakarta: Industri alat kesehatan nasional semakin menunjukkan kemandiriannya. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat perkembangan signifikan dalam produksi, penggunaan produk lokal, hingga capaian ekspor alat kesehatan sepanjang 2024.
Menurut Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta, industri alat kesehatan termasuk dalam kategori sektor dengan permintaan tinggi (high demand). Hal ini menjadi peluang besar untuk memperkuat kemandirian nasional di sektor tersebut.
“Industri alat kesehatan merupakan salah satu sektor yang masuk kategori high demand. Kondisi ini perlu dimanfaatkan dengan baik dan optimal, termasuk untuk mewujudkan kemandirian Indonesia di sektor industri alat kesehatan,” ujar Setia Diarta dalam keterangan resmi, Senin 28 April 2025.
Berdasarkan data Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas), saat ini terdapat 393 perusahaan dalam negeri yang memproduksi berbagai alat kesehatan, seperti tempat tidur rumah sakit, alat suntik, tensimeter, elektromedik, hingga ventilator. Selain itu, ekspor alat kesehatan Indonesia pada 2024 tercatat melampaui USD273 juta, menunjukkan pertumbuhan yang stabil sejak 2019.
Untuk memperkuat industri alat kesehatan dalam negeri, Kemenperin melakukan berbagai langkah strategis, termasuk pembentukan Hub Bahan Baku Alat Kesehatan. Inisiatif ini bertujuan menjembatani kebutuhan bahan baku dengan produsen lokal, sehingga industri dalam negeri semakin berdaya saing.
“Untuk itu, kami sangat mengharapkan dukungan serta kolaborasi yang erat dari seluruh pemangku kepentingan terkait, baik itu dari pemerintah, pelaku industri, maupun akademisi dalam membangun ekosistem hulu alat kesehatan yang kuat,” kata Solehan.
Baca juga:
Menperin Tak Khawatir dengan Mundurnya LG dari Proyek Kendaraan Listrik di Indonesia |